© Freepik
Kejang atau step pada anak bisa menjadi pengalaman yang menakutkan bagi orang tua. Meskipun kejang bisa disebabkan oleh berbagai faktor, mengetahui cara menghadapinya dengan tenang dan efektif sangat penting.
Yuk simak artikel berikut! KIta membahas penyebab, gejala, dan langkah-langkah yang dapat diambil untuk mengatasi kejang pada anak dengan bahasa penyampaian yang mudah
Kejang terjadi ketika ada aktivitas listrik abnormal di otak yang menyebabkan gerakan tubuh yang tidak terkendali. Kejang pada anak bisa muncul dalam berbagai bentuk, mulai dari kejang demam yang umum hingga epilepsi.
© Freepik
Demam Tinggi: Kejang demam sering terjadi pada anak-anak usia 6 bulan hingga 5 tahun.
Epilepsi: Kondisi neurologis (sistem saraf) yang menyebabkan kejang berulang.
Infeksi: Infeksi otak seperti meningitis (peradangan pada selaput otak) atau ensefalitis (radang otak yang disebabkan oleh infeksi virus, bakteri, atau jamur).
Gangguan Metabolik: Ketidakseimbangan elektrolit atau gula darah rendah.
Cedera Kepala: Trauma pada kepala dapat memicu kejang.
Kejang Demam: Gerakan tiba-tiba pada tubuh, mata yang terbalik, dan kehilangan kesadaran selama beberapa menit.
Kejang Parsial: Gerakan tidak terkontrol pada satu bagian tubuh, yaitu pada otak saja
Kejang Tonic-Clonic (Grand Mal): Kekakuan di seluruh tubuh diikuti dengan gerakan kejang yang hebat.
© Freepik
Tetap Tenang
Panik hanya akan memperburuk situasi. Cobalah untuk tetap tenang dan fokus pada tindakan yang perlu diambil.
Jauhkan dari Benda Bahaya
Pindahkan benda-benda berbahaya disekitar anak untuk mencegah cedera dan memungkinkan dapat melukai mereka saat kejang, seperti furnitur tajam atau benda pecah belah
Longgarkan Pakaian
Longgarkan pakaian anak di sekitar leher dan dada untuk membantu mereka bernafas dengan mudah
Jangan Menahan Gerakan
Biarkan kejang berlangsung dengan sendirinya. Menahan gerakan bisa menyebabkan cedera.
Baringkan Anak dengan Posisi Miring
Miringkan tubuh anak ke samping untuk mencegah tersedak jika ada muntah atau air liur berlebihan. Dengan posisi dimiringkan pula akan membuat lidahnya menjulur ke samping untuk menghindari resiko tersedak. Gerakan ini juga akan menghindari tertutupnya jalan nafas.
Catat Durasi Kejang
Perhatikan dan catat berapa lama kejang berlangsung. Jika lebih dari 5 menit, segera hubungi layanan darurat. Informasi ini juga penting untuk disampaikan kepada dokter sebagai evaluasi
Berikan Pertolongan Pertama
Kamu bisa memberikan kompres pada dahi anak dengan air hangat untuk menurunkan demam.
Jangan Masukkan Apapun ke Mulut
Memasukkan benda ke mulut anak saat kejang bisa menyebabkan cedera pada gigi, gusi, atau rahang. Meskipun takut jika lidahnya akan tergigit, hal tersebut tidak akan terjadi. Jika dipaksa membuka mulut, ia bisa mematahkan gigi dan membuat luka di mulut
Hubungi Dokter
Setelah kejang selesai, segera hubungi dokter untuk evaluasi lebih lanjut.
© Freepik
Perhatikan hal-hal berikut ini. Jika terjadi pada anak, maka segeralah bawa anak ke dokter :
Kejang berlangsung lebih dari 5 menit
Kejang berulang dalam waktu singkat
Anak mengalami kesulitan bernafas
Anak mengalami demam tinggi yang tidak kunjung turun dengan obat penurun demam
Anak mengalami muntah terus menerus
Anak tidak sadarkan diri setelah kejang
© Freepik
Imunisasi Lengkap: pastikan anak mendapatkan imunisasi lengkap sesuai jadwal dan berbagai imunisasi yang ditentukan
Mandikan dengan Air Hangat: mandi dengan air hangat dapat membantu menurunkan demam. Selain itu dengan cara ini juga akan memperlancar aliran darah sehingga tidak akan memperparah demam.
Istirahat yang Cukup: perhatikan jam tidur dan istirahat anak. Pastikan ia beristirahat dengan teratur dan cukup
Kontrol Demam: Untuk anak yang rentan kejang demam, kontrol demam dengan obat penurun panas seperti parasetamol atau ibuprofen sesuai anjuran dokter.
Perawatan Medis: Anak dengan kejang berulang mungkin memerlukan pengobatan antiepilepsi. Konsultasikan dengan dokter mengenai perawatan jangka panjang.
Pemeriksaan Rutin: Pemeriksaan rutin dengan dokter anak untuk memonitor perkembangan kesehatan anak dan mendeteksi potensi masalah.
Edukasi Keluarga: Edukasi seluruh anggota keluarga tentang cara menangani kejang sehingga mereka siap jika situasi darurat terjadi.
© Freepik
Meskipun menghadapi kejang pada anak bisa menakutkan, penting untuk tetap positif dan proaktif dalam pengelolaannya. Berikut beberapa tips untuk mendukung anak dan keluarga:
Dukungan Emosional: Berikan dukungan emosional kepada anak setelah kejang. Berbicara dengan tenang dan memberikan rasa aman sangat penting.
Pelatihan Keluarga: Pelatihan pertama-tama untuk keluarga bisa sangat membantu dalam menghadapi kejang dengan efektif.
Komunikasi dengan Sekolah: Jika anak bersekolah, pastikan guru dan staf sekolah mengetahui kondisi anak dan tahu apa yang harus dilakukan saat kejang terjadi.
Menghadapi kejang pada anak memang menjadi tantangan tersendiri, tetapi dengan pengetahuan dan persiapan yang tepat, orang tua bisa menghadapi situasi ini dengan tenang dan efektif. Ingatlah untuk tetap tenang, menjaga keamanan anak, dan selalu berkonsultasi dengan dokter untuk perawatan lebih lanjut.
Edukasi diri dan keluarga tentang kejang juga merupakan langkah penting untuk memastikan anak mendapatkan dukungan yang mereka butuhkan. Dengan pendekatan yang informatif dan penuh kasih sayang, kita dapat membantu anak-anak melewati masa-masa sulit ini dengan lebih baik. Semoga bermanfaat!
Editor: Najwa Al Rasyidah