Mengenali Purple Crying, Saat Bayi yang Baru Lahir Nangis Terus Nggak Berhenti

Reporter : Riza Umami
Rabu, 8 Juli 2020 15:17
Mengenali Purple Crying, Saat Bayi yang Baru Lahir Nangis Terus Nggak Berhenti
Istilah apa tuh?

Saat bayi nangis terus-terusan pasti jadinya bingung ya, Mom. Pada beberapa bayi yang baru lahir, mereka mungkin akan nangis terus-terusan dan nggak berhenti. Hal ini disebut dengan istilah purple crying.

Dilansir dari hellosehat.com, purple crying ini adalah kondisi bayi yang berubah jadi ungu saat menangis karena pasokan udara yang tidak mencukupi. Hal ini adalah salah satu tahapan perkembangan normal untuk bayi.

1 dari 3 halaman

Jadi, Mom tak perlu terlalu khawatir meski bayi terus-terusan nangis selama beberapa jam karena ini adalah hal yang normal. Bahkan bayi yang sehat, biasanya akan lebih sering menangis karena itu adalah salah satu caranya untuk berkomunikasi ketika merasa lapar atau buang air.

Ilustrasi Bayi Menangis

Kata 'purple' sendiri sebenarnya adalah singkatan dari beberapa penjelasan. Menurut American Academy of Pediatrics, kata tersebut memiliki arti berikut ini.

2 dari 3 halaman

P: 'Peak of crying' yaitu bayi yang baru lahir akan mengalami puncak tangisannya pada bulan kedua tetapi akan berkurang pada bulan ketiga dan kelima.

U: 'Unexpected' adalah tangisan yang akan terjadi secara tak terduga dan tiba-tiba tanpa ada penyebab yang jelas.

R: 'Resist soothing' yaitu mungkin bayi yang menangis ini akan sulit untuk ditenangkan, tak seperti biasanya.

3 dari 3 halaman

P: 'Pain like-face', mungkin saat mengalami ini bayi tampak seperti kesakitan padahal dia tidak merasa sakit.

L: 'long lasting' maksudnya yaitu tangisan bayi ini akan berlangsung cukup lama sekitar 30 menit atau bahkan sampai berjam-jam selama beberapa hari.

E: 'Evening', puncak tangisan bayi ini biasanya akan terjadi di malam hari.

Nah, itulah penjelasan tentang 'purple crying'. Untuk mengatasinya ibu bisa mengelus-elus lembut si kecil, menggendongnya, menyelimutinya atau memandikannya dengan air hangat. Semoga membantu ya, Mom.

Sumber: American Academy of Pediatrics

Disadur dari: hellosehat.com (Aprinda Puji, Published 25/11/2019)

Beri Komentar