© Thepragmaticparent.com
Menjadi orangtua adalah pekerjaan yang tidak pernah mudah. Untuk mendidik dan mengajarkan nilai-nilai pada anak serta memperbaiki perilaku mereka tanpa harus menyakiti perasaan anak tampaknya hampir terdengar mustahil untuk dilakukan.
Namun, dilansir dari Bright Side, para peneliti menganggap kritik yang dapat membangun anak akan sangat mudah dilakukan jika kamu menyampaikannya dengan benar. Metode sandwich dapat menjadi salah satu metode parenting yang bisa kamu coba untuk mengajarkan anak dengan lebih efektif. Metode ini juga bisa menjadi jalan tengah bagi kamu yang merasa bingung untuk mengubah sikap anak yang kurang baik. Berikut kami berikan penjelasan tentang metode parenting sandwich.
Sebelum kamu menyampaikan inti dari apa yang ingin kamu katakan, cobalah untuk memulai obrolan dengan sesuatu yang positif tentang si anak. Hal ini dapat membantu memecahahkan suasana kaku dan menghilangkan stres. Kamu harus memilih ungkapan yang spesifik saat berbicara dengannya. Kata-kata umum seperti, " Kamu anak yang baik" tidak akan memberikan pengaruh apa pun. Jika kamu ingin membicarakan tentang perilaku mereka, lebih baik kamu mulai mengingat saat anakmu berperilaku baik atau saat mereka membantu orang lain.
Setelah kamu yakin bahwa anak telah memberikan perhatian sepenuhnya padamu dan mau mendengarkan, kamu bisa mulai membahas tentang masalah yang ingin kamu bicarakan. Perlu diingat bahwa masalah yang kamu ungkapkan harus spesifik. Ungkapan-ungkapan seperti, " Aku tidak suka perilakumu" atau " Kamu seharusnya tidak pernah melakukannya lagi" tidak akan menjelaskan sikap anak yang salah. Hal itu justru bisa membuat anak ingin segera pergi. Jangan memarahi dan memberi tahu anak bagaimana seharusnya mereka bersikap. Kamu harus mencoba untuk mencari solusi bersama untuk memperbaiki keadaan.
Setelah kamu menyampaikan masalahnya, kamu bisa mencoba untuk mengetahui bagaimana pendapat anak terkait hal itu. Penting untuk mengetahui bagaimana anak menerima apa yang sudah kita sampaikan. Tanyakan pada anak apakah mereka mengerti dengan apa yang kamu jelaskan. Kamu juga bisa menanyakan apakah mereka setuju dengan hal itu atau apakah mereka memiliki hal lain untuk disampaikan. Perdebatan dalam hal ini adalah hal yang wajar. Namun kamu harus tetap menjaga agar kondisi tetap tenang agar anak merasa pendapatnya didengarkan.
Setelah melalui semua tahapan di atas, anak mungkin akan berpikir bahwa dia telah mengecewakan dan membuatmu membencinya. Hal ini dapat mengembangkan rasa bersalah yang kuat dalam pikiran anak atau mereka mungkin mulai berperilaku lebih buruk sebagai bentuk protes. Untuk itu kamu bisa mengakhiri pembicaraan dengan memberinya pujian yang tidak sering dia dengar seperti mengungkapkan perasaanmu yang sesungguhnya pada anak.