© Pixabay.com
Menjalani kehidupan rumah tangga tentu nggak hanya dibumbui dengan hal manis dan kebahagian seperti yang kita lihat di cerita-cerita fiksi. Kenyataannya kehidupan rumah tangga nggak semudah itu.
Terkadang pasangan harus dihadapkan dengan berbagai masalah dan ketegangan dalam rumah tangga mereka. Nggak jarang banyak pasangan yang memutuskan untuk menyerah karena nggak bisa melalui ujian dalam hubungan tersebut.
Sementara itu, pasangan yang sudah punya anak tentu memiliki banyak pertimbangan saat menghadapi sebuah masalah. Mungkin beberapa di antara kita berusaha menutupi hal itu agar ngga mengganggu atau menyakiti anak.
Padahal kenyataannya, anak bisa merasakan masalah dalam rumah tangga orang tua mereka lho!
Dilansir dari Psychology Today, saat ada gangguan emosi dalam rumah tangga, biasanya ada ketegangan nyata yang bisa dirasakan oleh semua anggota keluarga. Makanya sebenarnya anak-anak juga bisa merasakan ada sesuatu yang nggak beres di antara orang tua mereka.
Saat anak kita tumbuh, kita mungkin berusaha menjaga mereka agar mereka nggak perlu mendengar pertengkaran. Namun meski kita menekan emosi, kita tetap bisa merasakan ketegangan, kesal, dan dendam itu.
Hal itu yang kemudian membuat anak bisa merasakan ada sesuatu yang nggak beres. Justru anak akan semakin bertanya-tanya karena mereka nggak bisa mengidentifikasi sumber masalahnya.
Kondisi ini akan membuat anak merasa berisiko dan nggak aman di rumah. Bahkan hal ini juga bisa berdampak pada kesulitan anak di masa depan saat akan membangun keluarga sendiri.
Penting untuk menjaga anak agar tetap aman dengan melindungi perasaan mereka. Namun dengan menahan diri dan nggak menjelaskan pada anak justru bisa membuat mereka menjadi cemas dan prihatin.
Bukan berarti orang tua harus menunjukkan perkelahian di depan anak ya. Tindakan itu malah akan membentuk ingatan buruk dan trauma jangka panjang dalam diri anak.
Cara terbaik untuk mengatasi hal ini adalah dengan menyelesaikan masalah dalam keluarga secara sehat. Jangan menunda hingga masalah semakin menumpuk.
Kita bisa berargumen secara adil dengan pasangan tanpa membuat keributan di depan anak. Saat anak mengetahui bahwa orang tuanya bisa nggak setuju dan saling menghormati, mereka akan belajar contoh perilaku positif dalam menghadapi perbedaan pendapat.
Untuk menjadi orangtua yang penuh kasih dan perhatian, kita harus ingat bahwa nggak ada anak yang ingin tumbuh dalam rumah tangga yang nggak bahagia. Jangan sampai kita membuat anak memiliki kenangan buruk dalam hidupnya karena kesalahan kita dalam mengatasi emosi.
Semoga informasi ini bisa membantu ya!