© Paper.id
Saat ibu lagi di dapur, seringkali ibu meminta tolong si kecil untuk membelikan bahan seperti kecap, bumbu dapur, ataupun sayur-mayur untuk dimasak. Pekerjaan semacam ini kelihatannya sepele. Bahkan mungkin dulu saat ibu masih kecil, ibu juga pernah mengalaminya.
Julie Lythcott-Haims, penulis How To Raise An Adult, pernah meneliti bahwa anak yang diberikan pekerjaan rumah sehari-hari seperti contohnya berbelanja di warung, akan lebih sukses karena dari aktivitas sederhana itu mereka belajar banyak hal. Apa saja yang mereka pelajari?
Saat menugaskan si kecil untuk pergi ke warung, tentunya ibu akan menitipkan beberapa list bahan untuk dibeli. Seperti contohnya bawang, kentang, dan kecap. Tentu saja anak harus mengingat bahan-bahan ini dengan baik. Disinilah kemampuan mengingat anak sedang diuji.
Umumnya anak merasa takut dan nggak aman waktu bepergian keluar rumah seorang diri. Inilah saatnya untuk melatih keberaniannya. Memang butuh kesabaran dalam melatih anak dalam tahap ini. Namun yakin deh, nanti ia akan jadi anak yang berani dan mandiri.
Saat perjalanan menuju warung, pastinya anak mengemban tanggung jawab untuk membelikan bahan-bahan yang diminta ibu. Tanggung jawab kecil inilah yang akan membuat anak terbiasa untuk tanggung jawab yang lebih besar kedepannya.
Sesampainya di warung, otomatis anak harus berkomunika dengan penjual untuk mendapatkan barang yang bunda titipkan. Disinilah anak belajar kemampuan berkomunikasi, untuk menyampaikan maksud dan tujuannya dengan tepat.
Nggak cuma bertanggung jawab sama belanjaan, anak juga bertanggung jawab atas uang yang ibu berikan untuk berbelanja. Kemampuan berhitung dilatih agar anak mengerti berapa uang yang harus dibayarkan, dan berapa uang kembalian yang mereka terima.
Wah, ternyata banyak banget ya manfaatnya. Apa ibu juga sering meminta tolong si kecil pergi ke warung?