© Muslimhands.org.uk
Nama bulan dalam Islam pada kalender Hijriah berjumlah 12 bulan, sama halnya dengan penanggalan masehi. Penghitungannya juga berdasarkan pada orbit bumi kepada bulan.
Penanggalan Islam dimulai pada tahun Hijrah, yakni ketika Rasulullah SAW dan para pengikutnya berpindah dari Mekkah ke Madinah. Jadi, tahun pertama mereka pindah ke Madinah adalah 1 Hijriah, tahun kedua adalah 2 Hijriah dan begitu seterusnya.
Meski punya 12 bulan dalam satu tahun, namun kalender Hijriah hanya berjumlah 354 atau 355 hari. Artinya, kalender ini 11 hari lebih pendek daripada kalender matahari.
Satu nama bulan Hijriah berlangsung kurang lebih 29.5 hari. Jadi untuk kenyamanan menghitungnya, satu bulan ini dihitung ada yang 29 atau 30 hari. Jadi misalnya nih pada bulan ini memiliki 29 hari maka bulan selanjutnya memiliki hari berjumlah 30.
Sebagian besar nama nama bulan pada kalnder Hijriah didasarkan pada kondisi cuaca saat itu. Namun karena kalender tersebut berdasarkan pada bulan daripada gimana posisi bumi pada matahari, sehingga pada bulan-bulan kemudian jadi bergeser dan tak lagi sesuai dengan musimnya.
Adalah nama bulan pertama dalam kalender Hijriah. Bulan ini dimulai setelah penampakan hilal pada hari terakhir penanggalan Islam.
Secara bahasa, bulan Muharram berarti bulan yang diharamkan. Apa mksudnya? Di bulan ini, orang-orang Arab diharamkan melakukan peperangan. Orang Arab jaman dulu mengaggap bulan ini adalah waktu yang suci sehingga tidak diperkenankan menodai kesuciannya dengan pertumparan darah atau peperangan.
Bulan ini memiliki banyak keistimewaan. Rasulullah sendiri menganjurkan untuk mengamalkan ibadah puasa di bulan berikut seperti puasa syura dan puasa Tasu'a.
" Sebaik-baik puasa setelah puasa Ramadhan adalah puasa di bulan Muharram, dan sebaik-baik sholat setelah sholat fardhu adalah sholat malam,"
Mengutip NU Online, nama bulan ini memiliki arti sepi atau sunyi. Para ulma menyebut bulan ini dinamai demikian karena:
Kayak yang udah Diadona sebutkan di sebelumnya bahwa awalnya nama nama bulan Hijriah berdasarkan pada kondisi cuaca. Misalnya, Rabi al-Awwal berarti 'musim semi pertama'. Kata 'rabi' memiliki arti 'tumbuh'. Pemberian nama itu berkaitan dengan musim semi yang terjadi di jazirah Arab di mana pada masa itu banyak pepohonan yang berbuah, tanaman tumbuh subur dan rumput menghijau. Namun kemudian bulan-bulan tersebut bergeser sehingga Rabi al-Awwal bisa terjadi di semu musim.
Bulan ini sangat istimewa bagi umat Islam karena merupakan bulan kelahiran Rasulullah SAW. Di bulan ini pula umat muslim disunnahkan untuk memperbanyak shalawat
Menurut bahasa, Rabi'ul Akhir berarti musim semi kedua. Menurut salah satu pendapat ulama, nama bulan Rabi'ul akhir diberikan oleh buyut kelima Rasulullah.
Tidak ada amalan khusus yang dilakukan pada bulan ini, namun ditekankan untuk melanjutkan amalan bak yang sudah dilakukan di bulan-bulan selanjutnya di sepanjang tahun.
Nama bulan Islam Jumadil Awal dan Akhir diambil dari kata “ jamad” yang artinya “ beku”, karena waktu penetapan nama bulan-bulan tersebut bertepatan dengan musim dingin, dimana air membeku. Pada zaman Jahiliyah, menurut Ibnu Duraid, Jumadil Awal disebut dengan al-Hanin, Rubba, Syaiban, dan Kanun al-Awwal.
Beberapa peritiwa penting terjadi di waktu ini diantaranya perang melawan melawan Bani Sulaim dan lainnya.
Adalah nama bulan keenam tahun Hijriah dan berjumlah 29 hari. Sama halnya dengan Jumadil Awal, nama bulan ini berasal dari dinginnya musim yang terjadi di wwaktu penetapannya.
Berikut amalan yang bisa dilakukan di bulan ini:
Jadi pada zaman dulu, pertepuran dilarang di empat bulan suci di mana ketiga bulanya berurutan, yakni Dzulqa'dah, Dzulhijjah dan Muharam. Sau bulan suci lagi yakni bulan Rajab terpisah dari tiga bulan lainnya.
Bulan suci yang berurutan itu dirancang untuk memungkin peziarah aman selama perjalanan dan pelaksanaan ibadah Haji. Nah, bulan Rajab yang merupakan bulan ketujuh di tahun Hijriah, terpisah dari bulan suci lainnya. Allah menjadikannya suci untuk menjaga keselamatan orang-orang selama 'Umrah, ziarah kecil.
Selama bulan-bulan suci ini, amal kitalebih berat di timbangan. Allah memerintahkan kita QS. At-Taubah Ayat 36 bahwa:
" Itulah (ketetapan) agama yang lurus, maka janganlah kamu menzalimi dirimu dalam (bulan yang empat) itu, dan perangilah kaum musyrikin semuanya sebagaimana mereka pun memerangi kamu semuanya. Dan ketahuilah bahwa Allah beserta orang-orang yang takwa,"
Ini adalah bulan perpisahan. Dinamakan demikian karena di bulan ini orang-orang Arab berpisah untuk mencari air. Pada bulan ini dianjurkan untuk memperbanyak puasa sunnah. Rasullulah bahwa melakukan puasa sunnah di bulan Syah'ban hampir satu bulan penuh, kecuali satu atau dua hari terakhir agar tidak mendahului puasa Ramadhan.
Nama bulan Ramadhan memiliki arti 'panas yang menyengat'. Sebab, di bulan tersebut merupakan waktu di mana musim panas sedang berada di puncaknya.
Dalam Dalil Al-Falihin, Muhammad bin Allan Al-Shiddiqi juga menjelaskan bahwa nama bulan Syawal ini diambil dari kalimat Sya-lat al-ibil, yang berarti 'seekor unta yang mengangkat ekornya'. Dan akhirnya muncullah anggapan bahwa ketika itu terjadi, berarti orang-orang pun juga dilarang untuk menikah.
Mematahkan anggapan yang menjurus pada praktik syirik tersebut, Rasulullah menikah dengan Aisyah ra pada bulan Syawal.
Nama bulan ini secara umum berarti duduk, orang yang duduk, atau orang yang mengambil tempat duduk. Dinamakan demikian karena di bulan ini, orang Arab duduk tenang. Mereka sedang tidak tidak melakukan perjalanan, tidak berperang dan tidak mengumpulkan makanan. Dzulqa'dah adalah bulan suci yang dipilih oleh Allah.
Secara harfiah, nama bulan ini berarti " Pemilik Haji" atau " Bulan Haji" . Memang pada bulan ini, para jamaah haji yag berasal dari seluruh dunia sedang berkumpul di Mekkah untuk melaksanakan ibadah haji. Menurut Imam Ali, 10 hari pertama di bulan ini adalah hari yang paling baik dalam beramal.