©Abdullah Ö?ük On Unsplash
Nabi Ayyub a.s dikisahkan dengan dua kisah yang berbeda, yakni ketika beliau kaya raya dan ketika beliau sakit parah, jatuh miskin dan ditinggalkan. Dalam keadaan tersebut, beliau tetap merupakan sosok yang beriman kepada Allah. Anak dan istrinya diganggu oleh iblis, namun istri Nabi Ayyub a.s bernama Rahmah binti Afraim bin Yusuf bin Ya’qub setia mendampinginya yang membuat namanya begitu masyhur.
Nabi Ayyub a.s adalah keturunan dari Nabi Ibrahim. Ibu Nabi Ayyub a.s adalah anak dari Nabi Luth dan istrinya merupakan keturunan langsung dari Nabi Yusuf.
Mengikutip jurnal online Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau yang ditulis oleh Harmaini, sebelum sakit Nabi Ayyub a.s adalah sosok yang gagah, memiliki istri yang saleh dan keturunan yang baik, kaya raya dan juga dermawan. Saking dermawannya, beliau sampa punya beberapa meja makan di rumahnya yang dikhususkan untuk menjamu tamu dan orang miskin. Ternaknya pun bermacam-macam.
Suatu ketika, Nabi Ayyub a.s diuji dengan hilangnya kekayaannya. Apakah itu membuat beliau berpaling dari Allah? Tidak.
“ Allah memberi siapa yang Dia kehendaki, dan Allah mengambil dari siapa yang Dia kehendaki. Dan semua kekayaan yang saya miliki adalah milik Allah, sehingga Dia memiliki wewenang untuk mengambilnya kembali dari saya” begitu katanya.
Lalu Allah mengujinya dengan mengambil 14 anak-anak beliau. Lalu musibah menimpa. Nabi Ayyub a.s diberikan sakit fisik yang luar biasa hingga 18 tahun lamanya hingga membuat orang-orang yang dikasihinya meninggalnya.
Akibat sakit tersebut tentu membuat kondisi mereka semakin buruk. Nabi Ayyub a.s dan istrinya tidak punya uang sehingga membuat istri Nabi Ayyub a.s bernama Rahima tersebut mengambil pekerjaan untuk menafkahinya. Namun masyarakat kota melarang dia bekerja karena takut Rahima membawa penyakit seperti suaminya.
Di tengah kesusahan tersebut, setan datang kepada Rahima dalam wujud seorang lelaki dan menghasut Rahima untuk meninggalkan Nabi Ayyub a.s AS. “ Di mana suamimu?" .
Menunjuk sosok Nabi Ayyub a.s yang hampir tak bernyawa, Rahima menjawab, “ Itu dia, tergantung antara hidup dan mati .”
Setan kemudian mengingatkannya tentang hari-hari bahagia mereka. Diliputi rasa sakit dan kesulitan selama bertahun-tahun, Rahma mendekati Nabi Ayyub a.s dan meratap, “ Wahai Ayyub, engkau adalah nabi dan utusan Allah. Engkau memiliki hubungan yang paling dekat dengan Allah. Mintalah kepada Allah untuk mengeluarkanmu dari bahaya ini!”
Nabi Ayyub a.s menghela nafas dan menjawab, “ Setan pasti telah berbisik kepadamu dan membuatmu tidak puas. Katakan berapa lama aku menikmati kesehatan dan kekayaan yang baik ?”
Istrinya menjawab, “ delapan puluh tahun atau lebih” .
Dia menjawab, “ Sudah berapa lama aku menderita seperti ini?" Rahima menjawab, " tujuh tahun."
Nabi Ayyub a.s kemudian berkata, “ Dalam hal ini aku malu untuk memanggil Tuhanku untuk menghapus kesulitanku sebab tahun-tahun kebahagiaanku lebih banyak dibandingkan penderitaanku. Tampakny imanmu telah lemah dan kamu tidak puas dengan nasib Allah. Jika aku sehat nanti, aku bersumpah akan menghukum kamu dengan seratus pukulan. Mulai hari ini dan seterusnya, aku tidak akan makan dan minum dari tanganmu. Biarkan aku sendiri dan biarkan Tuhanku melakukan apa yang Dia kehendaki terhadapku,"
Merasa tak berdaya, Nabi Ayyub a.s berpaling kepada Allah mencari rahmat-Nya. Allah kemudian langsung menjawab doa nabi Ayyub dan menyembuhkannya. Dan sungguh, Nabi Ayyub a.s langsung smebuh dengan karunia Allah.
Tak lama, istri Nabi Ayyub yang bernama Rahima itu kembali ke rumah Nabi Ayyub karena tak tahan berjauhan dengan suaminya. Keduanya lalu berbahagia dan berpelukan.
Ayyub ingat janjinya untuk menghukum istrinya dengan seratus pukulan bila dia sembuh. Dia tidak ingin menyakiti istri tercintanya, juga tidak ingin melanggar sumpahnya kepada Allah; maka Allah, Yang Maha Bijaksana, menginstruksikan Ayyub, “ Ambillah seikat rumput tipis di tanganmu dan pukul dengannya istrimu, dan jangan melanggar sumpahmu”
Nabi Ayyub a.s adalah suami yang penyayang terhadap istri yang juga begitu mencintainya. Dan dari istri nabi Ayyub yang beranam Rahima ini kita belajar bagimana tetap setia mendampingi suami yang penyayang yang sedang mendapatkan ujian dari Allah.