© Shutterstock.com/g/GITCASRON
Perceraian adalah salah satu fase terberat yang bisa melanda hubungan pernikahan. Meski kelihatannya hanya melibatkan dua pihak, tapi dampak perceraian akan terasa juga pada anak-anak.
Dampak perceraian orang tua pun akan semakin terasa saat anak-anak menginjak usia remaja. Bahkan, sebuah penelitian di AS menunjukkan bahwa perceraian orang tua sedikit banyak akan mempengaruhi hubungan asmara sang anak di kemudian hari.
Mengutip dari MomJunction, ada efek jangka pendek dan jangka panjang yang akan dialami anak ketika orang tuanya bercerai.
Pada jangka pendek, perceraian orang tua akan menimbulkan kecemasan pada anak. Hal ini terjadi di awal-awal masa perceraian.
American Academy of Child % Adolescent Psychiatry menuliskan bahwa anak-anak seringkali beranggapan bahwa merekalah alasan terjadinya perceraian orang tua. Mereka akan berusaha ikut memperbaiki hubungan, tapi hal itu justru membuat mereka semakin stres.
Mereka akan mulai mengalami perubahan suasana hati dan menjadi mudah marah. Bahkan mereka bisa saja menarik diri dari orang-orang terdekatnya.
Kesedihan yang mereka rasakan akan menumpuk jadi satu, bahkan rasa putus asa dan kecewa akan melingkupi mereka. Situasi semacam ini akan memburuk apabila ia tidak mendapat akses untuk bertemu dengan salah satu orang tuanya.
Dampak dari perceraian orang tua tidak hanya berhenti di jangka pendek. Dalam jangka panjang, anak-anak yang orang tuanya bercerai akan menunjukkan masalah perilaku sosial. Saat remaja, mereka akan menunjukkan berbagai ketidaktaatan yang bahkan bisa merujuk pada kasus ekstrim.
Mereka pun akan menunjukkan pola pikir yang meragu akan cinta dan harmoni dalam hubungan. Mereka akan bermasalah dengan kepercayaan dan penyelesaian suatu konflik.
Kecemasan dan rasa frustasi yang mereka alami bisa saja dilampiaskan pada penyalahgunaan narkoba dan alkohol. Hal semacam ini secara tidak langsung akan merusak kesejahteraan anak itu sendiri.
Mereka akan rentan mengalami masalah kesehatan mental yang seringkali berujung pada depresi. Akibatnya, perkembangan anak akan terhambat, baik dari segi pendidikan, sosial, maupun ekonomi.
Anak memang tidak bisa memilih orang tua, tapi kamu bisa memilih pasangan yang tepat untuk menjadi orang tua bagi anak-anakmu kelak. Jangan asal menikah, sebab pernikahan yang asal-asalan hanya akan menyakiti banyak pihak.