Ngingetin Skripsi Malah Dibentak, Orangtuamu Harus Gimana sih Nak?

Reporter : Audila Rima Ndani
Rabu, 26 Februari 2020 08:00
Ngingetin Skripsi Malah Dibentak, Orangtuamu Harus Gimana sih Nak?
Ngingetin salah, nggak diingetin jadi kepikiran. Serba salah, deh.

Banyak orang yang pasti pernah ngerasa stres saat ngadepin skripsi atau tugas akhir. Entah karena faktor dosennya, penelitiannya, hingga segala macam kesialan yang mungkin kerasa nggak ada habisnya.

Nggak jarang banyak anak yang harus molor lulus karena nggak kelar-kelar ngerjain skripsi. Kalau sudah begitu, wajar dong kalau orang tua ngingetin anaknya untuk segera merampungkan si skripsi itu?

Tapi kenapa tiap ngingetin justru malah disewotin sama anak ya? Di mana salahnya coba?

1 dari 4 halaman

ilustrasi ibu dan anak remaja

Setiap orang tua pasti pengen yang terbaik untuk anak-anaknya. Harus diakui kadang mereka nggak tahu situasi dan terlalu memaksakan harapan pada si anak. Nggak cuma tentang skripsi aja, hal ini juga berlaku pada hal lain yang berkaitan dengan kemampuan anak dan pembuatan keputusan yang dilakukan anak.

Seringkali orang tua akan memberikan dorongan pada anak berdasarkan dengan apa yang mereka anggap benar. Tapi banyak orang tua yang nggak sadar kalau sudah mendorong anak terlalu keras tanpa mikirin kondisi mereka.

2 dari 4 halaman

Dari yang saya baca di Child Mind Institute, hal terbaik yang bisa dilakukan orang tua adalah membuat anak melakukan hal-hal yang menantang bagi mereka dan memperluas pandangan mereka tentang dunia. Tapi, hal terburuk yang masih sering dilakukan oleh orang tua adalah mendorong anak terlalu keras yang bisa menyebabkan mereka malah pengen mundur, ngerasa kesal, dan cemas berlebihan. Memang cukup sulit menentukan sampai batas mana orang tua  bisa memotivasi anak tanpa bikin mereka kesel. Berat banget jadi orang tua. Harus selalu dihadapkan dengan momen serba salah.

3 dari 4 halaman

Penting untuk mengenali anak sendiri dengan lebih baik.

via GIPHY

Faktor paling penting untuk mengetahui kapan dan bagaimana saat yang tepat untuk memberikan dorongan pada anak adalah dengan memikirkan kepribadian mereka. Psikolog klinis, Janine Domingues, mengungkapkan bahwa langkah pertama yang harus dilakukan adalah dengan mengenal anak sendiri.

Mungkin orang tua sering berpikir kalau anak terlalu banyak menghabiskan waktu untuk hal nggak berguna seperti nonton Youtube atau main game dan pengen mereka lebih produktif atau bersosialiasi. Tapi memaksa anak untuk produktif juga bukan keputusan yang baik. Seringnya orang tua justru malah dibentak sama anak. Bukannya berubah malah jadi masalah baru. Bukan begitu?

4 dari 4 halaman

Jika orang tua mendapat bentakan dari anak, daripada balik marah dan membuat keadaan semakin kacau, mungkin ada baiknya orang tua mengingat lagi apakah dorongan yang dilakukan itu memang yang terbaik untuk anak atau malah nggak mempertimbangkan keadaannya?

Selain itu, untuk ngingetin anak soal tugas mereka yang nggak kelar-kelar seperti skripsi, lebih baik orang tua menggunakan pendekatan yang lebih halus. Jangan langsung menerornya dengan pertanyaan itu. Mulailah dengan menanyakan bagaimana keadaan anak agar membuat anak merasa nyaman dengan obrolan yang dilakukan.

Sebagai anak pun penting untuk selalu mengingat kewajiban yang kita miliki. Skripsi juga bagian dari tanggung jawab yang harus segera dituntaskan. Jangan cuma mau dimengerti aja sama orang tua, tapi kita juga harus bisa buktiin kalau kita bisa bertanggung jawab dengan tugas kita.

Semoga setelah menerapkan cara ini, nggak ada lagi pertengkaran karena skripsi ya.

Beri Komentar