© Babyandchild.ae
Hingga saat ini kasus COVID-19 masih terus meningkat. Belum diketahui secara pasti kapan kita akan segera terbebas dari wabah berbahaya ini.
Kondisi ini membuat sekolah juga akan terus menjalankan kegiatan belajar secara online hingga waktu yang nggak bisa ditentukan. Anak-anak yang menjalani sekolah online pun membutuhkan kehadiran orang tua untuk mendampingi mereka.
Dilansir dari Psychology Today, Madina Masumi, seorang konsultan sekolah, membeberkan tantangan yang harus dihadapi selama menjalani sekolah online di masa pandemi ini.
Madina memulai dengan sebuah kenyataan bahwa siswa berkembang pesat dalam lingkungan sekolah yang terstruktur dan menyediakan kolaborasi bersamaan dengan sosialiasi. Makanya pandemi memberikan tantangan di sekolah yang berjalan secara online.
Mayoritas siswa merindukan teman-teman, bermain di luar ruangan, dan berinteraksi di dalam lingkungan kelompok. Selain itu, setiap anak tinggal di lingkungan rumah yang berbeda sehingga sekolah menghadirkan tantangan yang unik.
Baru-baru ini, Madina mengobrol dengan seorang siswa yang diketahui nggak berpartisipasi dalam kelas dan menyelesaikan tugas. Anak itu mengatakan bahwa dia tinggal bersama dengan sembilan orang di rumah kecilnya.
Anak itu juga nggak punya meja di rumahnya sehingga dia merasa malu untuk menyalakan kamera atau audionya. Dia takut teman-temannya akan melihat kondisi rumahnya.
Hal ini tentu sangat memprihatinkan. Anak itu kehilangan semangatnya untuk belajar karena kondisinya. Meski kedengarannya sepele namun hal seperti ini menjadi salah satu tantangan dari sekolah online.
Madina kemudian memberikan saran bagi orang tua untuk beradaptasi dengan sekolah online. Saran terbesar yang dia berikan adalah agar orang tua tetap fleksibel dan menjalani semuanya dengan perlahan-lahan.
Keluarga yang telah memiliki anak terbiasa dengan jadwal yang padat. Mereka mungkin terbiasa berusaha menyeimbangkan antara karir, sekolah, dan aktivitas lainnya. Maka di masa pandemi ini, kita juga harus menerima kondisinya dan segera menyesuaikan diri.
Sebelum COVID-19, Madina bercerita bahwa anak-anaknya punya lebih dari empat kegiatan setelah sekolah. Saat wabah menyerang, mereka harus menjalaninya secara online dan ternyata anak-anaknya nggak suka dengan perubahan itu.
Mereka jadi kurang berminat melanjutkan kegiatan sebelumnya. Sebagai orang tua, Madina akhirnya memutuskan untuk mengurangi kegiatan mereka agar merasa nyaman.
Namun Madina menemukan ada hal positif yang bisa diambil dari pandemi ini. Dia jadi punya lebih banyak waktu dengan keluarga.
Meski disibukkan dengan urusan keluarga, Madina juga mengingatkan orang tua agar nggak lupa dengan diri sendiri. Perawatan diri bisa menjadi salah satu cara untuk menjaga tubuh agar tetap kuat secara fisik, emosional, dan mental.
Semangat ya, Moms!