© Shutterstock.com
Seberapa sering Moms membatasi ruang gerak anak-anak? Atau bahkan melarang mereka bermain di alam karena khawatir tentang kebersihan hingga keselamatan mereka?
Sebenarnya, hal-hal semacam ini waajar dan normal bagi setiap orang tua ketika menyangkut keamanan dan keselamatan buah hatinya. Namun, sebagian Moms memiliki keinginan besar untuk mengajak buah hatinya menjelajah alam.
Seperti diketahui, di era yang serba digital ini, kecanduan gadget membuat anak-anak bahkan orang dewasa menjadi tidak bisa menghargai lingkungan karena lebih fokus pada layar gadget mereka dibandingkan terbenamnya matahari.
Di luar ruangan seperti menjelajah alam memang menawarkan beragam manfaat hingga risiko. Di balik risiko, ada manfaat yang cukup signifikan bagi anak-anak yang memiliki prioritas tinggi untuk menjelajah alam lho, Moms.
Dalam sebuah penelitian, fakta berbicara jika anak-anak yang menghabiskan setidaknya dua jam seminggu untuk menjelajah alam memberikan manfaat yang mengarahka pada kesehatan hingga kesejahteraan mereka yang lebih baik.
Jika alam memiliki manfaat yang luar biasa untuk meningkatkan kehidupan hingga kesehatan psikologis orang dewasa, bayangkan saja seberapa besarnya manfaat menjelajah alam untuk anak-anak?
Dewasa ini, semakin banyak penelitian yang menunjukkan fakta bila menghabiskan waktu di alam menawarkan perhatian lebih baik, tingkat kedisiplinan, kreativitas, kebugaran fisik, hingga hubungan sosial yang baik untuk anak-anak. Selain itu, menjelajah alam juga membantu anak-anak untuk menurunkan tingkat stress hinga memiliki kualitas belajar yang lebih baik.
Setelah melihat sepintas manfaat dari menjelajah alam, masihkah Moms melarang anak-anak untuk berhubungan dan beraktivitas di alam?
Atau mungkin Moms akan memastikan jika anak-anak mendapatkan pelajaran lebih dari alam bersama dengan keluarga?
Bagiamana pun itu, Moms bisa mengajak anak-anak untuk menjelajah alam bersama dengan aman dan nyaman.
Jalan-jalan atau menjelajah alam merupakan sebuah kesempatan atau waktu luang untuk bersantai dengan menjelajahi lingkungan. Saat menjelajah lingkungan, berbagai aktivitas bisa Moms lakukan seperti mencabut rumput, menikmati pemandangan, mengamati, atau bahkan menjelajah sambil menikmati alam bebas.
Saat menikmati alam bebas, jalan-jalan dapat merangsang semua indera anak dan memberikan pendekatan langsung untuk belajar banyak tentang bumi dan dunia.
Berada di luar ruangan tidak hanya menyenangkan bagi anak-anak, tetapi juga membantu perkembangan intelektual, emosional, sosial, dan fisik mereka.
Louv, seorang ahli psikologis mengatakan jika sebuah studi mengungkapkan jika alam dapat membuat banyak anak untuk belajar membangun kepercayaan diri, mengurangi gejala Attention Deficit Hyperactivity Disorder, dan menenangkan mereka sampai membantu mereke lebih fokus.
Seperti dikutip dari laman verywellfamily.com, menghabiskan banyak waktu di alam menawarkan berbagai manfaat untuk anak-anak. Manfaat utamaya seperti meningkatkan kesejahteraan fisik, kognitif, dan emosional mereka dapat ditingkatkan dengan sesuatu yang sederhana seperti bermain di halaman belakang rumah mereka sendiri.
Waktu di luar ruangan membuat anak-anak tetap bergerak dan berolahraga akan mengurangi stres dan kelelahan sekaligus meningkatkan kesehatan fisik. Ini juga mempromosikan kreativitas dan imajinasi dengan membiarkan anak-anak berinteraksi secara bebas dengan alam dengan cara inventif mereka sendiri lho, Moms.
Bermain dengan alam jauh lebih terstruktur daripada bermain di dalam ruangan. Menjelajah alam memberi anak lebih banyak kebebasan untuk berinteraksi dengan lingkungan dengan cara mereka sendiri yang pada akhirnya meningkatkan kepercayaan diri mereka.
Sebuah tinjauan literatur menunjukkan bahwa alam juga dapat menyebabkan kinerja akademik yang lebih baik, meningkatkan minat dan kenikmatan dalam belajar, dan meningkatkan rentang perhatian anak-anak.
Dalam hal perkembangan sosial dan psikologis, alam membantu anak-anak menjadi lebih positif, memiliki hubungan yang lebih dekat dengan alam (termasuk keinginan untuk melindunginya), dan menunjukkan perilaku yang lebih pro-sosial.
