© Shutterstock.com
Iklan, berita palsu, dan berbagai informasi tersebar dengan cepat di media sosial. Anak-anak bahkan dengan mudah akan terpapar berbagai informasi negative dari video, tayangan iklan, dan foto-foto yang mereka lihat di gadget mereka.
Dalam sebuah penelitian yang dilakukan oleh Kaiser Family Foundation, mereka menemukan jika anak-anak pada tataran usia 8 hingga 18 tahun menghabiskan lebih dari 7,5 jam sehari untuk menonton film, tayangan YouTube, music, game, dan apapun yang terkait dengan media sosial. Ketika dipertimbangkan, anak-anak menggunakan 11 jam waktu mereka dalam satu hari untuk berselancar di sosial media.
Dalam masalah ini, tak sedikit tenaga pendidik dan para psikolog yang mengatakan betapa pentingnya bagi orang tua untuk mengambil langkah tepat membimbing anak-anak untuk menggunakan sosial media dengan kritis. Seperti Moms ketahui, media terus berkembang dan terus memudahkan para penggunya.
Pentingnya media sosial di jaman yang serba digital ini tentu tidak bisa dipungkiri. Membatasi semua penggunaan media sosial tentu tidak mungkin, namun bagaimana caranya agar Moms bisa membantu anak-anak, terutama bagi mereka yang masih di bawah usia 2 tahun?
Mengurangi konsumsi media anak-anak memang penting, namun mengajarkan literasi media kepaada anak-anak juga tidak kalah penting.
Menurut Common Sense Media, sebuah organisasi nirbala yang didedikasikan untuk menyediakan pendidik dengan informasi tentang teknologi, media, literasi media adalah kemampuan untuk mengidentifikasikan berbagai jenis media dan memahami jenis pesan yang mereka kirim.
Berbagai jenis media sosial dikonsumsi anak-anak setiap harinya. Hal ini mencakup segala hal mulai dari percakapan online dengan pesan teks, panggilan video, meme, dan video viral hingga postingan media sosial, video game, dan iklan.
Literasi media dapat membantu anak-anak mengidentifikasi berbagai jenis media ini dan mengenali bahwa seseorang menciptakan pesan karena suatu alasan. Dengan literasi media, anak-anak bisa belajar mengidentifikasi alasan dan motif tersebut merupakan dasar dari literasi media.
Seperti dilansir dari laman verywellgfamily.com, mayoritas orang sangat dipengaruhi oleh semua jenis media. Pada akhirnya, media akan memengaruhi apa yang mereka pikirkan dan bagaimana mereka membuat keputusan. Bagi anak-anakm pengaruh media sosial tidak berbeda. Tetapi dengan mengajari anak-anak untuk menjadi konsumen media yang kritis, orang tua membekali anak-anak mereka dengan kemampuan untuk menganalisis, mengevaluasi, dan memproduksi media dalam berbagai bentuk.
Ini juga membantu anak-anak belajar membedakan antara fakta dan fiksi serta mengidentifikasi sumber informasi yang kredibel. Pada dasarnya, tujuan dari literasi media adalah untuk membantu anak-anak menjadi konsumen media yang bijak, mengembangkan keterampilan berpikir kritis, menemukan sumber informasi yang dapat dipercaya, dan mengekspresikan ide-ide mereka dengan hormat.
Selain itu, literasi media juga membantu anak-anak mengembangkan keterampilan dan menghindarinya dari penyalahgunaan media sosial. Pada akhirnya, anak-anak juga akan belajar tentang bagaimana mereka bisa terlibat dalam debat yang sehat dan saling menghormati dengan orang lain dan akhirnya belajar bagaimana berpartisipasi dalam demokrasi suatu hari nanti.
Literasi media juga akan membawa anak-anak tahu bagaimana menjadi konsumen media yang kritis lebih mungkin membuat keputusan berdasarkan informasi tentang apa yang mereka yakini. Mereka juga lebih tahu bagaimana mengomunikasikan apa yang tidak mereka percayai dan mengapa.
Saat ini, manusia hidup di era serba digital di mana setiap orang dapat membuat media, yang berarti pencipta tersebut mungkin memiliki motif tersembunyi. Untuk alasan ini, penting bagi Moms untuk mengajari anak-anak bagaimana menjadi konsumen media yang kritis.
Praktik ini melibatkan mengajari buah hati Moms untuk mempertanyakan mengapa seseorang membuat pesan tertentu dan apakah mereka adalah sumber informasi yang kredibel atau tidak. Meskipun keterampilan ini tidak selalu mudah dipelajari, tetapi ini sangat penting di dunia saat ini lho, Moms.
Berikut adalah beberapa cara lain di mana anak-anak mendapat manfaat dari belajar menjadi konsumen media yang kritis, seperti:
Ketika anak-anak mulai mengevaluasi hal-hal yang mereka baca dan lihat, mereka belajar untuk berhenti dan memikirkan pesan yang mereka konsumsi. Anak-anak juga belajar untuk menentukan apakah informasi tersebut masuk akal atau memerlukan sedikit penelitian lebih lanjut.
Pada akhirnya, belajar literasi media akan mengajari anak-anak untuk berhenti dan memikirkan hal-hal daripada hanya menerima sesuatu begitu saja. Mereka juga belajar menemukan contoh yang mendukung pendapat mereka.
Mengetahui ke mana harus mencari berita dan informasi yang andal adalah keterampilan penting di zaman sekarang ini. Mengajar anak-anak untuk menjadi konsumen yang kritis memungkinkan mereka untuk mengenali bahwa beberapa sumber informasi kurang dapat diandalkan daripada yang lain.
Bagian dari literasi media melibatkan pengakuan bahwa setiap orang memiliki perspektif yang berbeda.
Dengan belajar literasi media, anak-anak mampu mengidentifikasi sudut pandang pembuat konten membantu anak-anak menyadari bahwa setiap orang berbeda dan itu tidak masalah. Bahkan jika mereka tidak setuju dengan sudut pandang tertentu, mereka dapat mengenalinya dan tetap menghormatinya.
Menjadi konsumen media yang kritis juga mengajarkan anak-anak bagaimana menentukan hal-hal yang kredibel dan dapat dipercaya dan mana yang tidak.
Literasi media juga membantu mereka belajar mengenali dan mengevaluasi pesan dari pengiklan dan pemasar. Mereka belajar untuk mengevaluasi pesan-pesan ini apa adanya dan membuat keputusan lebih dari sekedar pesan yang mereka terima lho, Moms.
Ketika anak-anak belajar menjadi konsumen media yang kritis, mereka belajar bagaimana meneliti subjek tertentu dan membentuk opini mereka sendiri tentang subjek itu.
Anak-anak kemudian menggunakan informasi itu untuk membuat keputusan, memecahkan masalah, atau mengembangkan pendapat mereka sendiri. Mereka juga lebih mungkin untuk mengetahui mengapa mereka mempercayai apa yang mereka lakukan.
Memahami bahwa pesan, postingan di media sosial, dan game semuanya berdampak adalah bagian penting dari literasi media bahkan ketika buah hati Moms yang menciptakan hal-hal tersebut.
Idealnya, pemahaman tentang literasi media ini akan mengarahkan anak-anak untuk mengembangkan media mereka sendiri dengan tujuan menjadi otentik dan dapat dipercaya.
