© Freepik
Terkadang, kita melihat bahwa bayi mengalami kondisi yang disebut sebagai belekan pada mata mereka. Hal ini bisa menjadi penyebab kekhawatiran bagi orang tua, terutama mereka yang baru pertama kali mengalami situasi ini.
Pada bayi baru lahir, saluran air mata belum berkembang sempurna. Hal ini dapat menyebabkan air mata menumpuk di mata dan mengering, sehingga terbentuklah belekan. Biasanya, kondisi ini akan membaik dengan sendirinya dalam beberapa minggu atau bulan. Namun, sebenarnya ada beberapa alasan yang mendasari mengapa bayi bisa mengalami mata belekan. Yuk kita bahas beberapa penyebab umum di balik kondisi ini.
© Freepik
Bila belekan yang terjadi pada si kecil dibarengi dengan munculnya benjolan kecil pada kelopak mata, kemungkinan itu terjadi bintitan pada bayi. Bintitan terjadi karena infeksi kelenjar penghasil keringat atau minyak yang ada di kelopak mata, yang mana infeksi tersebut terjadi karena adanya bakteri staphylococcus aureus.
Namun, dalam beberapa kasus yang sangat jarang, infeksi bintitan dapat menyebar ke jaringan di sekitar mata dan otak, menyebabkan komplikasi serius seperti meningitis atau trombosis sinus kavernosus. Komplikasi ini dapat berakibat fatal, terutama pada bayi yang sistem kekebalan tubuhnya belum berkembang dengan baik.
Jika kamu memiliki pertanyaan atau concerns tentang bintitan pada bayi, silakan berkonsultasi dengan dokter.
© Freepik
Beberapa bayi mungkin mengalami penyumbatan pada saluran air mata mereka. Hal ini bisa disebabkan oleh pembentukan saluran air mata yang tidak sempurna atau adanya sumbatan pada saluran tersebut. Ketika saluran air mata terblokir, cairan mata kurang sempurna untuk mengalir, sehingga menyebabkan mata menjadi berair dan berbelakan.
Kondisi ini atau tersumbatnya saluran air mata dapat disebut sebagai obstruksi duktus nasolakrimalis dalam bahasa medis. Saluran air mata berfungsi untuk mengalirkan air mata dari sudut bola mata ke hidung, lalu menguap seiring dengan udara pernafasan yang mengaliri hidung. Penyumbatan terjadi ketika air mata tidak dapat dialirkan ke hidung dan menumpuk pada ujung mata. Hal ini bisa dialami siapa saja, apalagi pada bayi yang baru saja lahir.
© Freepik
Mata bayi juga rentan terhadap iritasi, baik itu akibat debu, kotoran, atau zat lain yang masuk ke mata. Reaksi alergi terhadap benda-benda tertentu juga bisa menyebabkan mata menjadi berbelakan, seperti alergi pada debu, serbuk bunga, atau bulu hewan.
Jika tidak segera dikeluarkan atau dibersihkan, mata bayi akan bereaksi dengan cara mengeluarkan cairan atau lendir sebagai upaya agar mata tetap terlindungi. Dalam kondisi ini, bayi akan tampak mengusap matanya, lantaran merasa terganggu dengan benda asing yang masuk ke matanya.
© Freepik
Juga dikenal sebagai mata merah atau mata pink, konjungtivitis adalah kondisi dimana membran transparan yang melapisi bagian depan mata dan bagian dalam kelopak mata (konjungtiva) menjadi meradang. Hal ini bisa disebabkan oleh infeksi virus atau bakteri, atau bahkan oleh alergi.
Kondisi ini biasanya akan merangsang mata untuk memproduksi lebih banyak cairan atau lendir guna melindungi mata. Dengan keluarnya cairan tersebut, lama kelamaan akan menumpuk dan membentuk belek yang muncul di sudut mata bayi.
© Freepik
Terdapat pula beberapa kondisi medis lainnya juga bisa menjadi penyebab mata belekan pada bayi. Misalnya, bayi yang lahir dengan saluran air mata yang belum sepenuhnya terbentuk dengan baik. Kondisi ini disebut blepharitis yang diakibatkan infeksi bakteri, mata kering, parasit, hingga jamur. Pengobatan infeksi tergantung pada penyebab blepharitis itu sendiri.
© Freepik
Tak perlu khawatir jika si kecil mengalami belekan. Berikut tips untuk mengatasi mata belekan pada bayi:
Mata belekan pada si kecil memang bisa bikin panik. Tapi, jangan khawatir! Ada cara tradisional yang mudah dan aman untuk membersihkannya.
Langkah-langkahnya:
Cuci tanganmu dengan sabun dan air. Pastikan tanganmu bersih ya!
Usap mata si kecil secara perlahan dengan kapas lembut. Usap dari sudut mata bagian dalam ke arah luar, menuju hidung.
Hindari menyentuh mata bagian dalam karena bisa merusak mata si kecil.
Cuci tangan kembali setelah selesai.
Dan jangan lupa ya, untuk memperhatikan hal kecil berikut:
Gunakan kapas yang berbeda untuk setiap usapan.
Jangan gunakan handuk atau kain lap yang sama untuk membersihkan mata dan bagian tubuh lainnya.
Jangan tekan mata si kecil saat membersihkan belekan.
Dengan membersihkan belekan secara rutin, mata si kecil akan kembali bersih dan bebas dari kotoran.
Dokter mata di seluruh dunia, termasuk di Indonesia, sering menggunakan teknik pijat ringan ini sebagai pertolongan awal. Pijatan ini membantu membuka saluran air mata yang tersumbat dan meredakan mata belekan.
Meskipun hanya bisa dilakukan oleh dokter, kamu bisa lho belajar tekniknya dan memijat si kecil di rumah. Dokter akan dengan senang hati melatihmu.
Banyak yang percaya bahwa meneteskan ASI bisa menyembuhkan mata belekan pada bayi, tetapi menurut Pregnancy Birth & Baby, cara ini sebaiknya dihindari. Meskipun tidak berbahaya, tindakan ini bisa meningkatkan risiko infeksi pada mata bayi. Jika terjadi tanda-tanda infeksi setelah menggunakan ASI untuk mata yang belekan, segera hubungi dokter. Penanganan mata belekan pada bayi harus disesuaikan dengan penyebabnya, jadi sangat penting untuk berkonsultasi dengan dokter untuk mendapatkan perawatan yang sesuai dengan kondisi si Kecil.
Penggunaan obat yang diberikan untuk bayi tetap harus dikonsultasikan ya. Untuk menghindari dan mengatasi infeksi pada mata, kamu bisa memberikan salep atau obat tetes mata untuk mengobati belekan pada mata bayi.
Dikutip dari laman resmi Ikatan Dokter Anak Indonesia, salep dan obat tetes yang direkomendasikan adalah eritromisin. Namun, kamu tetap harus berdiskusi dan berkonsultasi dengan dokter terkait penggunaannya dan penyesuaian kondisi bayi kamu.
Menghadapi mata belekan pada bayi mungkin bisa menjadi pengalaman yang menegangkan bagi orang tua, tetapi penting untuk tetap tenang dan tidak panik. Semoga artikel ini bermanfaat ya!
Editor: Najwa Al Rasyidah
