© Instagram.com/raffinagita1717
Raffi Ahmad dan Nagita Slavina menikah di tahun 2014. Keduanya kemudian dikaruniai seorang putra yang diberi nama Rafathar Malik Ahmad.
Sebagai anak dari selebriti papan atas, sejak kecil kehidupan Rafathar memang selalu menjadi sorotan. Rafathar kerap diajak oleh Raffi dan Nagita untuk tampil di konten Youtube mereka.
Baru-baru ini nama Rafathar menjadi viral di media sosial. Hal itu karena banyak netizen yang menuduh Raffi melakukan eksploitasi pada Rafathar demi konten yang dia buat.
Sebuah pemberitaan yang diunggah oleh akun Twitter @renjanataksa tentang Raffi Ahmad menjadi viral di media sosial. Berita itu menuliskan pernyataan Raffi yang menceritakan bahwa Rafathar sering protes saat diajak syuting. Raffi mengungkapkan hal tersebut di Podcast Deddy Corbuzier.
" Rafathar bisa protes. Pernah dia protes gini, bisa ga sih Pa, ketemu sama Aa' tuh nggak usah pake kamera. Dia udah ngomong ama gua, bisa nggak sih Pa nggak usah syuting gitu maksudnya dia," ungkap Raffi.
Raffi juga menjelaskan bahwa hal itu terjadi karena sedari kecil Rafathar sudah melihat kamera terus. Sebenarnya Rafathar nggak suka syuting karena saat melakukan hal itu dia merasa seperti disuruh-suruh.
Sebenarnya fenomena menjadikan anak sebagai konten di media sosial bukanlah fenomena baru di dunia anak. Beberapa kasus bahkan menunjukkan kejadian yang lebih parah.
Dilansir dari The Guardian, di tahun 2019 seorang ibu asal Amerika Serikat ditangkap karena diduga melecehkan anak-anaknya dalam proses pembuatan sebuah video lucu untuk channel Youtube Fantastic Adventures. Kasus ini bahkan lebih parah dari kasus orang tua yang memberikan makanan yang nggak sesuai umur bayinya demi iklan online.
Selain itu di tahun 2017, sebuah keluarga diselidiki karena pembuatan video YouTube di channel DaddyOFive. Di channel itu, orang tua " mengerjai" anak-anak mereka dengan berteriak di wajah mereka dan membuat mereka menangis histeris.
Di channel yang sangat populer dan sukses, anak-anak ini pada dasarnya merupkan aktor yang nggak dilindungi undang-undang dan mendatangkan pendapatan yang cukup besar bagi orang tua mereka. Konten seperti ini memang nggak memakan biaya yang cukup besar, namun yang harus ditanggung oleh anak adalah waktu, tenaga, dan juga salah persepsi yang bisa saja terjadi dalam pikiran mereka.
Masih belum ada aturan yang jelas tentang eksploitasi anak demi konten Youtube. Hal ini bisa menjadi masalah hanya jika orang tua benar-benar melakukan pelecehan yang bisa dibuktikan secara nyata.
Namun sebaiknya sebagai orang tua kita juga harus tetap memberikan anak kesempatan untuk memutuskan kegiatan yang ingin dilakukan. Jangan memaksa anak jika mereka memang nggak mau direkam menggunakan kamera.
Meski dituduh melakukan eksploitasi, Raffi telah menjelaskan bahwa Rafathar sebenarnya sering menolak ajakannya untuk syuting. Hal itu menandakan bahwa Rafathar masih diberi kesempatan untuk memutuskan apakah dia mau dijadikan konten oleh orang tuanya sendiri.
Semoga informasi ini bisa menjadi pelajaran untuk kita ya, Moms!