© Pbs.org
Kok bisa?
Hal ini bahkan diyakini oleh apra ahli. Ya, meskipun mereka juga telah menetapkan jika tidak semua boneka itu sama. Namun, boneka memiliki manfaat dari sisi lain untuk perkembangan anak-anak baik laki-laki maupun perempuan.
Dikutip dari laman abc.net.au, menurut Alice Lee, seorang psikolog senior di Melbourne bermain dengan boneka memiliki beberapa manfaat yang kuat, loh. Apa saja?
" Awalnya, ini tentang menggunakan boneka untuk memerankan pengalaman hidup dan memahami tempat mereka di dunia dan diri mereka sendiri seiring dengan bertambahnya usia. Pengalaman itu akan membawa mereka ke permainan yang lebih imajinatif," kata Alice.
Yups, tentu saja seperti yang sedang trend di kalangan selebriti tanah air saat ini. Para public figure rupanya memiliki boneka yang mereka anggap bahkan diadopsi layaknya seorang bayi seperti anak mereka sendiri. Seperti Ivan Gunawan, Sarwendah, hingga Soimah, rupanya mengadopsi boneka sebagai bayi mereka memiliki manfaat untuk keseahatan mental mereka.
Bukan hanya sekedar teman bermain, boneka juga dapat membantu anak-anak mempelajari keterampilan sosial dan mengembangkan empati dan membantu mereka mempersiapkan diri untuk menyambut saudara baru.
Menurut Alice Lee, boneka bisa jadi salah satu pilihan yang baik untuk tumbuh kembang si kecil di sela-sela kesibukan mereka dengan lingkungan sosialnya.
Meski sedang menjadi trend di kalangan selebriti tanah air, boneka yang diperuntukkan untuk anak-anak ini berbeda ya dengan spirit doll. Namun jangan khawatir Moms, memberikan boneka biasa sebagai alat bermain anak tetap memiliki banyak manfaat kok. Bagaimana caranya?
Jika Moms inggin benar-benar mengoptimalkan manfaat permainan boneka si kecil, Moms lebih baik untuk melewatkan boneka versi mode, remaja, atau yang dioperasikan dengan baterai.
" Ada risiko dengan beberapa fashion atau boneka remaja bahwa mereka lebih tidak realistis dari orang-orang yang lebih sering kita lihat di masyarakat kita, dan dapat memperkuat stereotip yang lebih tradisional, dan mempromosikan pola pikir konsumen," kata Ben Deery, dosen psikologi anak usia dini di Melbourne Graduate School of Education.
Lebih lanjut lagi, Ben Deery juga mengatakan jika, “ boneka terkadang memberikan dampak negatif pada si kecil. Boneka juga memberikan gambaran yang terlalu seksual terutama pada anak-anak perempuan, tetapi mungkin juga termasuk pada anak laki-laki untuk menjadi hiper-maskulin" , tambahnya.
Di AS, organisasi akar rumput Teachers Resisting Unhealthy Children's Entertainment (TRUCE), sangat menyarankan orang tua menghindari membeli karakter boneka dari acara TV dan film serta boneka yang dioperasikan dengan baterai, dengan alasan keduanya dapat membatasi imajinasi.
" Sebuah boneka dioperasikan dengan baterai yang mengulangi frase yang sama berulang batas apa yang anak Moms mungkin berpura-pura. Sebuah lembut dan boneka sederhana melakukan apa anak memutuskan," lanjut dosen psikolog anak tersebut.
Jika Moms mencari pilihan yang lebih baik, para ahli merekomendasikan boneka bayi yang benar secara anatomis untuk membantu mendidik anak-anak tentang pengetahuan tubuh dan memfasilitasi, " diskusi seputar privasi dan persetujuan, yang bisa sangat penting dari perspektif keamanan tubuh" , kata Dr Deery.
Memilih boneka yang beragam dan sederhana daripada boneka fashion dapat menginspirasi lebih banyak anak untuk bermain dengan mereka, termasuk anak laki-laki.
Masukkan beberapa alat peraga tambahan seperti seragam dokter atau truk pemadam kebakaran, dan Anda telah mengatur panggung untuk, " mendorong ide, memanfaatkan minat yang muncul, dan memberikan alur cerita untuk anak-anak tertentu" , tambah Dr Deery.