© Shutterstock.com
Moms, tahu nggak sih jika anak-anak yang memiliki selera humor tinggi rupanya juga berpeluang besar menjadi pribadi yang cerdas?
Hal ini berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh para peneliti dari Universitas Anadolu di Turki yang telah mengumpulkan data dari lebih dari 200 peserta, diantaranya adalah siswa kelas enam dan tujuh. Sampel tersebut diambil dari siswa di beberapa sekolah yang berbeda di seluruh wilayah.
Dalam penelitian tersebut, peneliti menggunakan Anadolu Sak Intelligence Scale (ASIS), tes Turki pertama yang memberikan skor profil kecerdasan, untuk menilai tingkat kecerdasan dan IQ siswa dan beberapa metode lain dengan menonton salah satu serial kartun.
“ Peneliti melihat bagaimana anak-anak ini bernalar. Apakah mereka mampu berpikir cepat? Apakah mereka memiliki pusat memori itu?,” ungkap FELICE MARTIN, MS, NCC, LPC, seperti dikutip dari laman Verywellfamily.com.
Selanjutnya, tujuh orang ahli humor dan lima kartunis serta dua pendidik humor menggunakan Teknik Penilaian Konsensual (CAT) untuk menilai kartun. CAT membantu menilai kreativitas dan kinerja kreatif pada anak.
Setiap kartun menerima dua skor: Skor pertama didasarkan pada relevansi, dan apakah para ahli memahami kartun yang ditulis anak tersebut. Skor kedua didasarkan pada penentuan para ahli tentang betapa lucunya kartun itu.
Berdasarkan penilaian para ahli, mereka kemudian dapat menarik paralel antara penilaian menganai tinggkat kecerdasan si kecil dan selera humor anak-anak. Hasilnya, mereka menemukan bahwa semakin tinggi skor siswa pada tes ASIS maka juga akan semakin tinggi skor pada tes kemampuan humor mereka.
Dengan kata lain, semakin pintar anak-anak maka semakin lucu juga mereka. Kemampuan verbal yang tinggi dan kemampuan visual-spasial dikaitkan dengan kemampuan anak-anak untuk menjadi lucu.
Bagaimana selera humor anak bisa berpengaruh terhadap tingkat kecerdasan si kecil?
Penelitian sebelumnya dari sumber lain mendukung temuan studi terbaru para peneliti tersebut. Penelitian secara konsisten menunjukkan hubungan antara kemampuan untuk menjadi lucu dan kecerdasan memiliki hubungan yang cukup kuat.
Para ahli mengatakan itu mungkin tidak sesederhana seperti apa yang kita pikirkan tentang, ‘anak itu pintar dan karena itu lucu atau sebaliknya,’ kapasitas mereka untuk merasionalisasi dan merespons ikut berperan.
Para penliti melihat bagaimana anak-anak ini bernalar. Apakah mereka mampu berpikir cepat? Apakah mereka memiliki pusat memori itu?" kata Felice Martin, MS, NCC, LPC, neuro-pelatih dan neuro-pemimpin di Behavioral Health Associates of Georgia, LLC.
Semantara yang peneliti yang lain mencatat bahwa humor pada anak-anak juga dapat dikaitkan dengan pembelajaran sebelumnya. " Apakah anak-anak dapat menghubungkan situasi lucu dengan pengalaman masa lalu mereka?, Masa lalu mungkin berisi tentang beberapa hal yang telah mereka baca atau beberapa hal yang telah mereka lihat?"
Bahkan, Martin menyatakan bahwa ketika anak-anak terpapar aktivitas yang merangsang belahan otak kiri, yang berhubungan dengan pemikiran logis, dapat memengaruhi kecerdasan mereka. Anak-anak kemudian memiliki dasar materi, pengalaman, kata-kata, dan penalaran verbal yang lebih besar untuk diambil.
Para ahli mencatat bahwa memiliki kata-kata jenaka dan lelucon cerdas untuk diucapkan itu penting, tetapi begitu juga penyampaiannya.
“ Saya percaya bahwa kecerdasan dapat berperan dalam kemampuan anak untuk memahami humor, dalam menciptakan materi yang lucu, dan mengetahui bagaimana menyampaikannya dengan cara yang lucu.” LATORIA HAIRSTON, LPC.