© Momspresso.com
Berat badan bayi menjadi perhatian utama para ibu yang baru saja melahirkan. Nggak hanya jadi perhatian ibu saja, tapi juga bisa jadi perhatian orang di sekitarnya dan dijadikan bahan komentar.
Bayi yang kelihatan kurus dan kecil bisa bikin ibunya kena omel orang sekitar. Bahkan bayi yang gemuk pun juga nggak bikin ibu terhindar dari nyinyiran orang lho. Padahal setiap ibu pasti sudah berusaha memberikan yang terbaik untuk buah hati mereka.
Kadang mungkin ibu-ibu yang sering dapet komentar tentang berat badan anaknya itu juga bertanya-tanya, emang berapa sih berat normal seorang bayi?
Begitu juga dengan seorang ibu yang membagikan curhatannya di Parents Canada. Ibu ini bercerita bahwa di minggu-minggu awal, bayinya sering banget menangis.
Perawatnya pun berpikir kalau mungkin anaknya butuh makan lagi. Karena nggak bisa memberikan ASI, akhirnya bayi itu pun diberi susu formula khusus. Selama berminggu-minggu anaknya pun berubah menjadi gemuk.
Beberapa bulan kemudian dia dan keluarganya pindah ke tempat yang baru. Orang-orang di sekitarnya mulai terus memperhatikan si anak dan menjulukinya dengan nama yang jelek karena tubuhnya yang gemuk.
Ibu itu pun sering mendapat komentar pedas karena dia membiarkan anaknya jadi gemuk. Terkadang hal itu sangat menyakitnya baginya.
Tapi rasanya pengalaman yang dialami ibu ini juga dirasakan oleh banyak ibu lain di luar sana. Banyak juga para ibu yang merasa sakit hati setelah dikomentari nggak becus mengurus anak karena berat badan anak.
Dr. Dina Kulik, seorang dokter anak di Toronto mengungkapkan bahwa berat badan normal bagi setiap bayi tentu berbeda-beda sesuai dengan grafik pertumbuhan mereka.
Sebagai contoh, bayi yang lahir normal tentu berbeda dengan bayi yang lahir prematur. Bayi yang prematur cenderung punya berat badan yang lebih rendah. Faktanya, banyak faktor yang bisa memengaruhi ukuran berat badan bayi sehingga orang-orang nggak boleh berasumsi hanya dengan melihat bayi aja.
Dokter itu juga menyarankan jika orang tua memang sangat khawatir dengan berat badan bayi, mereka bisa langsung pergi ke dokter untuk melakukan konsultasi. Pada dasarnya jika bayi makan dan buang air kecil atau besar dengan baik maka nggak ada yang perlu dikhawatirkan.
Tapi kalau memang kalian masih penasaran, berikut adalah beberapa faktor yang mempengaruhi berat badan bayi.
1. Berat dan kesehatan ibu sebelum dan selama kehamilan
2. Berat lahir orang tua
3. Jenis kelamin (anak laki-laki cenderung lebih berat daripada anak perempuan)
4. Metode menyusui (bayi yang disusui lebih berat daripada mereka yang diberi susu formula selama enam bulan pertama)
5. Urutan kelahiran (anak sulung cenderung lebih kecil dari anak-anak berikutnya)
6. Anak kembar cenderung lebih kecil
7. Latar belakang etnis
Itulah beberapa informasi terkait berat badan bayi. Semoga bisa memberikan manfaat buat kamu ya!