© Shutterstock
Sederhana tapi punya sejuta manfaat, mungkin itu yang mendeskripsikan sentuhan. Yes, sentuhan fisik memang menjadi suatu hal yang penting banget untuk tiap manusia. Contohnya pijatan yang bisa menyembuhkan capek dan pegal, atau sekadar tos/high five yang bikin kinerja meningkat.
Nggak cuma orang dewasa, bayi juga peka banget lho sama yang namanya sentuhan. Bahkan menurut penelitian, sentuhan itu bagus untuk perkembangan bayi. Sentuhan ini khususnya pelukan. Percaya ga sih sering memeluk bayi bikin DNAnya berubah (in a good way).
Sebuah penelitian yang dilakukan di University of British Columbia dan BC Children's Hospital Research Institute, meminta orangtua dari 94 anak untuk membuat jurnal tentang perilaku bayi mereka yang berusia 5 minggu, termasuk saat-saat rewel, makan, tidur, dsb.
Orangtua juga diminta mencatat lamanya kontak fisik seperti memeluk bayi pada saat pengasuhan.
Waktu anak berusia empat setengah tahun, sampel DNA diambil dengan cara diseka dari bagian dalam pipi mereka. Sampel kemudian dianalisis untuk perbedaan dalam DNA, berdasarkan seberapa sering bayi disentuh.
Peneliti menemukan perbedaan yang signifikan antara anak sering kontak fisik dan tidak. Dalam DNA anak yang sering dipeluk, ada sel yang berperan menjaga imunitas dan metabolisme. Sementara yang jarang dipeluk punya sel yang kurang berkembang daripada seharusnya untuk anak seusia itu.
Waw, ternyata memeluk buah hati seberpengaruh itu ya!
Tapi kan kalo sering-sering dipeluk nanti malah jadi manja?
Hei-heiii, anggapan itu nggak bener. Artikel dalam London Journal of Primary Care tertulis, bahwa penting untuk perkembangan otak buah hati adalah tahun pertama kehidupannya.
Adanya interaksi dan komunikasi yang berulang-ulang dari orangtua dan bayi bisa membantu terbentuknya ingatan dan kerekatan hubungan keduanya. Selain itu juga bisa mendorong perkembangan otaknya.
Jadi nggak perlu takut lagi anak manja cuma gara-gara dipeluk. Yuk, sering-sering peluk si kecil mulai dari sekarang~