Sering Mencium Bibir Anak? Ini Alasan Mengapa Kamu Harus Berhenti Melakukannya

Reporter : Audila Rima Ndani
Rabu, 22 Januari 2020 14:02

Dokter dan psikolog setuju bahwa mencium anak tepat di bibir tidak perlu dilakukan.

Beberapa waktu yang lalu Victoria Beckham mengunggah sebuah foto yang menampilkan dirinya sedang mencium putrinya, Brooklyn, tepat di bibir. Foto itu dia unggah untuk memberikan ucapan selamat ulang tahun pada sang anak.

Namun istri dari David Beckham ini tentu tidak menyangka dengan respon yang diberikan oleh pengguna internet. Beberapa orang memulai sebuah diskusi tentang apakah hal itu baik untuk dilakukan atau tidak.

Dilansir dari Bright Side, para pakar mengatakan bahwa penting untuk membuat anak-anak selalu merasa dicintai dan aman di dalam lingkungan keluarga mereka. Namun memberikan ciuman di bibir bukanlah cara yang tepat untuk mengungkapkan rasa sayang orang tua kepada anak. Berikut beberapa alasan dari psikolog anak tentang mengapa kamu sebaiknya tidak memberikan ciuman di bibir pada anakmu.

1 dari 3 halaman

Membuat anak bingung tentang batasan pribadi

ilustrasi ayah dan anak

Bibir dan mulut adalah batasan pribadi pada tubuh anak. Ketika kamu mencium seorang anak tepat di bibir, kamu akan membuat mereka berpikir bahwa bibir dan mulut bukan merupakah batas tubuh mereka. Sehingga mereka bisa jadi membiarkan olah lain melewati batas itu tanpa masalah.

2 dari 3 halaman

Hal itu tidak sehat

Ilustrasi Anak Takut

Para dokter, terutama dokter gigi, mengatakan bahwa terdapat banyak mikroba di mulut kita yang mungkin tidak berbahaya bagi orang dewasa namun bisa berbahaya bagi anak. Jika kamu mencium anak tepat di bibir maka anak akan memiliki risiko terkena mikroba tersebut. Hal itu bisa membahayakan anak karena anak memiliki sistem kekebalan yang lebih lemah dari orang dewasa. Beberapa infeksi berbahaya bisa menular pada anak melalui air liur.

3 dari 3 halaman

Anak akan menganggap berciuman sebagai hal biasa

Anak Kembar Ciuman Perpisahan

Seorang anak akan banyak menirukan apa yang mereka lihat di rumah. Selanjutnya mereka akan menerapkannya saat berada di lingkungan masyarakat. Psikolog menunjukkan bahwa anak bisa saja mengulangi gerakan yang sama dengan orang lain tanpa menyadari arti atau dampak dari tindakan yang mereka lakukan. Membiasakan anak mendapat ciuman di bibir dapat membuatnya memiliki anggapan bahwa hal itu adalah hal yang biasa dilakukan untuk menunjukkan simpati.