© 2021 Shutterstock.com/leolintang
Sholat lailatul qadar, sholat sunnah yang dikerjakan di malam sepuluh terakhir bulan Ramadan bertujuan untuk menghidupkan malam Lailatul Qadar. Namun karena tak diketahui secara pasti kapan Lailatul Qadar akan terjadi, maka sholat ini bisa dilaksanakan di malam ganjil sepuluh hari terahir di bulan Ramadan.
Tak diragukan lagi bahwa malam lailatul qadar adalah malam yang penuh dengan kemuliaan. Ibadah yang dilakukan karena iman dan mengharapkan pahala Allah, akan dibalas dengan ampunan dosa-dosa seperti yang ditulis oleh Imam Nahrawi dalam kitab Riyadush Salihin.
“Barang siapa beribadah pada lailatul qadar, karena iman dan mengharapkan pahala, maka dosanya yang telah berlalu akan diampuni” (HR al-Bukahri dan Muslim)
Sholat Lailatul Qadar dikerjakan paling sedikit 2 rakaat, paling banyak 1000 rakaat dan yang sedang-sedang 100 rakaat.
Sholat ini bisa dikerjakan setelah sholat isya dan sholat tarawih. Tapi dianjurkan untuk dilakukan dis epertiga malam seperti sholat tahajud.
Niat sholat lailatul qadar dua rakaat adalah:
" Ushalli sunnata lailatil qadri rak’ataini lillahi ta’aalaa."
" Saya niat shalat sunnah lailatul qadar dua rakaat karena Allah Ta’ala."
Niat sholat lailatul qadar empat rakaat adalah:
" Ushalli sunnata lailatil qadri arba’arakaatin lillahi ta’aalaa."
" Saya niat shalat sunnah lailatul qadr empat rakaat karena Allah Ta'ala."
Takbiratul Ikram
Setelah takbiratul ikram membaca surat Al-Fatihah di tiap rakaat lalu dilanjutkan dengan membaca surat Al-Ikhlas 7 kali atau At-Takatsur 1 kali, kemudian Al-Ikhlas 3 kali atau Al-Qadr sebanyak 3 kali. Sum,ber lain menyebut pelaksaannya yakni membaca surat Al-Fatihah, lalu surat Al-Qadr 1 kali, Al-Ikhlas 3 kali.
Bila kesulitan membaca surat tersebut maka bisa diganti dengan surat lainnya.
Bila sholat Lailatul Qadar dilakukan sebanyak emapt rakaat, maka berbeda dengan sholat lainnya di mana dlama sholat ini tidak ada gerakan tahiyat awal. Selepas dua rakaat, langsung bangun untuk melaksanakan rakaat ketiga.
Setelah mencapai rakaat keempat, maka duduk tahiyat akhir dan membaca doa sebagaimana biasanya dan dilanjutkan dengan salam.
Untuk menyempurnakan ibadah dan bermunajat kepada Allah, bacalah dzikir dan memohon doa kepada Allah. Berbagai macam dzikir setelah sholat bisa kamu lihat dalam artikel berikut ini ya!
Tata cara sholat Lailatul Qadar disebutkan oleh Syekh Ismail Haqqi bin Musthafa al-Khalwati dalam kitab Khazinatul Asrar. Dalam sebuah hadist, Rasulullah bersabda:
“ Dari Ibnu Abbas radiyallahu ‘anhuma, dari nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam, bahwa Rasulullah bersabda: Barang siapa melakukan shalat dua rakaat ketika lailatul qadar, dalam setiap rakaat membaca surat Al-Fatihah 1 kali, dan surat Al-Ikhlas 7 kali, setelah salam membaca istighfar 70 kali, maka ia tidak berdiri dari tempatnya sampai Allah mengampuni dosa-dosanya, dan dosa kedua orang tuanya. Allah subhanahu wata’ala akan mengutus malaikat untuk ke surga, menanam pohon untuknya dalam surga, membangunkan istana, dan mengalirkan sungai (dalam surga untuknya). Dan ia tidak akan mati sampai bisa melihat semua itu” (Syekh Ismail Haqqi, Khazinatul Asrar Jalilatul Adzkar, h. 45).
Hadist di atas telah menerangkan bagaimana pelaksanaan sholat Lailatul Qadar. Namun, tidak diterangkan tentang niat sholat sunnah khusus Lailatul Qadar.
Di keterangannya yang lain, Syekh Ismail Haqqi secara lebih khusus menjelaskan tentang tata cara sholat Lailatul Qadar, mengutip pendapat Imam Abul Laits. Niat sholat adalah sholat Lailatul Qadar.
Berikut hadistnya:
“ Berkata Imam Abul Laits rahimahullah, paling sedikitnya jumlah lailatul qadar adalah 2 rakaat, paling banyaknya 1000 rakaat, dan yang sedang-sedang 100 rakaat. Paling ringannya bacaan setelah membaca surat Al-Fatihah pada setiap rakaat, yaitu membaca surat Al-Qadr 1 kali, surat Al-Ikhlas 3 kali, dan melakukan salam setiap selesai dua rakaat. Membaca shalawat pada Nabi Muhammad setelah salam, kemudian berdiri sampai ia menyempurnakan rakaat yang dikehendaki; bisa seratus, atau lebih sedikit dan lebih banyak.”
Agar lebih jelas memahami, berikut Diadona rangkum dalam tulisan berikut:
Kitab Ihya'Ulumu ad Diin, dikutip dari jawaban dari Ustaz Yusuf Suharto di laman Tebu Ireng Online menyatakan, kalau dalam kitab Ihya’ Ulumu ad Diin tidak secara eksplisit menerangkan tentang sholat Lailatul Qadar, yakni sholat untuk mendapatkan Lailatul Qadar tersebut. Tapi jangan khawatir karena masih menurut sumber yang sama, boleh untuk mengamalkan sholat Lailatul Qadar ini meskipun dhaid mengamalkannya.
Syekh Ismail Haqqi dalam keterangan lainnya menjelaskan secara khusus bagaimana sholat Lailatul Qadar yang dilaksanakan oleh Rasulullah dulu.
“ Ketika Rasulullah memasuki sepuluh hari (akhir dari bulan Ramadhan), beliau ikat erat sarungnya, menghidupkan malamnya, dan membangunkan keluarganya. Orang-orang saleh melakukan shalat dua rakaat pada malam tersebut, dengan niat menghidupkan lailatul qadar.”
Dan niat yang dilakukan pada sholat tersebut adalah sholat lailatul qadar. Sehingga dari penjelasan di atas nih, adi singkatnya nih, sholat Lailatul Qadar dilakukan dengan tujuan untuk menghidupkan malam-malam Lailatul Qadar.
Sholat Lailatul Qadar dilaksanakan untuk meraih amalan di malam-malam kemuliaan. Yuk dikejar!