© Shutterstock.com/Kamelia Ilieva
Salat sunnah rawatib yang dilaksanakan sebelum salat isya dinamakan dengan salat sunnah qabliyah. Tak hanya salat isya aja, namun sholat sunnah yang dilakukan sebelum salat wajib adalah salat qabliyah.
Sedangkan apabila salat sunnah tersebut dilaksanakan sesudah salat wajib, disebut dengan salat badiyah. Lebih lanjut mengenai niat, hukum dan pelaksaan salat rawatib termasuk yang dilakukan sebelum salat isya, bisa kamu pantengin di artikel berikut ini ya!
Diriwayatkan bahwa salat fardu adalah amalan yang pertama kali dihisab di akhirat ketika seseorang meninggal.
Nabi Muhammad saw. bersabda, " Sesungguhnya amal hamba yang pertama kali dihisab pada hari Kiamat adalah salat fardu. Itu pun jika sang hamba menyempurnakannya. Jika tidak, maka disampaikan, “ Lihatlah oleh kalian, apakah hamba itu memiliki amalan (salat) sunah?” Jika memiliki amalan salat sunah, sempurnakan amalan salat fardu dengan amal salat sunahnya. Kemudian, perlakukanlah amal-amal fardu lainnya seperti (dalam kasus salat) tadi." (H.R. Ibnu Majah).
Sehingga, salat rawatib adalah penyempurna apabila terjadi kekurangan pada salat wajib kita. Dan mengingat bagaimana besarnya amalan sholat wajib di akhirat nanti, maka kesempatan yang diberikan oleh Allah untuk menyempurnakan salat wajib, berupa ibadah salat sunnah, harus dimanfatkan sebaik mungkin.
Jumlah salat sunnah rawatib dalam sehari semalam berjumlah total 22 rakaat, yang dilakukan mengiringi pelaksanaan lima salat fardhu.
Namun salat rawatib berdasarkan anjuran pelaksanaan, terbagi menjadi dua yakni salat sunah rawatib muakkad atau sangat dianjurkan dan ghairu muakkad atau tidak terlalu ditekankan. Jumlah salat sunah rawatib muakad terdiri dari 12 rakaat sementara 10 rakaat sisanya berhukum ghairu muakad. Macam salat sunnah rawatib disebutkan dalam sabda Rasulullah SAW menurut hadist Muslim dari Ummu Habibah.
“ Barangsiapa yang mengerjakan dua belas raka’at salat sunnah rawatib sehari semalam, Empat raka’at sebelum zhuhur, dua raka’at setelah zhuhur, dua raka’at setelah maghrib, dua raka’at setelah isya, dan dua raka’at sebelum shubuh, maka akan dibangunkan baginya suatu rumah di surga.
Diriwayatkan pula oleh Tirmidzi dengan sanad yang hasan mengenai pembagian 12 rakaat salat rawaib muakad tersebut, yakni:
Kemudian salat sunnah rawatib ghairu muakaad yakni salat rawatib yang tidak terlalu ditekankan dilaksanakan pada waktu dan jumlah rakaat berikut:
Adapun pelaksanan salat rawatib dilakukan seperti salat sunnah pada umumnya. Dan berikut ini keutamaan masing-masing salat rawatib dikutip dari berbagai sumber:
Disebutkan bahwa ada pahala yang lebih baik daripada dunia dan seisinya untuk orang yang melaksanakan salat rawatib sebelum subuh. Keutamaan ini disebutkan dalam sebuah hadits riwayat Imam Muslim.
" Dua raka'at fajar (salat sunah qobliyah subuh) lebih baik daripada dunia dan seisinya." (HR Muslim).
" Diriwayatkan dari 'Aisyah, bahwasanya Nabi saw tidak pernah meninggalkan empat rakaat sebelum salat Zhuhur dan dua rakaat sebelum salat Shubuh." (HR. al-Bukhari dan Abu Dawud)
" Usholli sunnatash subhi rok’ataini qobliyatan mustaqbilal qiblati lillahi ta’ala"
Artinya, " Aku niat mengerjakan salat sunah sebelum subuh 2 rakaat, menghadap kiblat karena Allah Ta’ala."
Riwayat dari ‘Aisyah radhiyallahu ‘anha, dari Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bahwa beliau tidak pernah meninggalkan salat empat raka’at sebelum Zhuhur, sebagaimana diriwayatkan oleh Al Bukhari dalam kitab shahihnya.
Maka yang lebih afdhol, salat rawatib dilakukan sebanyak empat rakaat sebelum dzuhur dan dua rakaat setelah dzuhur, sebagaimana dijelaskan dalam hadits ‘Aisyah. Apabila salat badiyah dzuhur dilakukan sebanyak empat rakaat, maka hal tersebut lebih afdhol lagi.
Imam Ahmad meriwayatkan bahwa Rasulullah pernah bersabda:
“ Barangsiapa yang menjaga salat qobliyah Zhuhur sebanyak empat raka’at dan ba’diyah Zhuhur empat raka’at, maka Allah mengharamkan baginya neraka.”
" Ushalli sunnatadh dhuhri rok’ataini qobliyatan mustaqbilal qiblati lillahi ta’ala"
Artinya, " Aku niat mengerjakan salat sunah sebelum zuhur 2 rakaat, menghadap kiblat karena Allah Ta’ala."
Ushalli sunnatadh dhuhri rok’ataini ba’diyah mustaqbilal qiblati lLillahi ta’ala
Artinya, " Aku niat mengerjakan salat sunah sesudah zuhur 2 rakaat, menghadap kiblat karena Allah Ta’ala."
Dari Ibnu ‘Umar radhiyallahu ‘anhuma, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “ Semoga Allah merahmati seseorang yang melakukan salat sebelum Ashar empat rakaat.”
Ushalli sunnatadlashri rok’ataini qabliyatan mustaqbilal qiblati ada’an lillahi ta’ala.
Artinya: “ Aku niat sholat sunnah sebelum ashar dua rakaat menghadap kiblat karena Allah.”
Dari Abdullah bin Mughaffal Al-Muzani RA, ia berkata, Rasulullah SAW bersabda:
" salatlah sebelum sholat maghrib," Rasulullah mengatakannya tiga kali dan pada yang ketiga, beliau berkata lagi, " Bagi yang mau," karena tidak ingin kalau umatnya menjadikan hal itu sebagai keharusan.
Artinya, salat ini boleh dikerjakan tapi tidak apa-apa bila ditinggalnya.
Ushalli sunnatal maghribi rok’ataini qabliyatan mustaqbilal qiblati ada’an lillahi ta’ala
Artinya: Aku niat salat qabliyah maghrib dua rakaat menghadap kiblat karena Allah." "
“ Usholli Sunnatal Maghribi Rok’ataini Ba’diyah Mustaqbilal Qiblati Lillahi Ta’ala.
Artinya: “ Aku niat mengerjakan sholat Sunnah sesudah Maghrib 2 rakaat, menghadap Kiblat karena Allah Ta’ala”.
Salat rawatib sesudah salat Isya adalah sholat sunnah yang memiliki keutamaan besar, dan barang siapa menjaganya bersama dengan 10 rakaat salat sunnah rawatib muakad lainnya maka Alla akan membangunkan sebuah rumah untuknya di surga.
Empat raka’at sebelum zhuhur, dua raka’at setelah zhuhur, dua raka’at setelah maghrib, dua raka’at setelah isya, dan dua raka’at sebelum shubuh.”
Ushollii sunnatal isyaa’i rok’ataini qabliyata mustaqbilal qiblati lillahi ta’ala.
Artinya: “ Aku niat mengerjakan sholat sunnah sebelum Isya 2 rakaat, menghadap Kiblat karena Allah Ta’ala”.
Ushollii sunnatal isyaa’i rok’ataini ba’diyatta mustaqbilal qiblati lillahi ta’ala.
“ Aku niat mengerjakan sholat Sunnah sesudah Isya 2 rakaat, menghadap Kiblat karena Allah Ta’ala”.
Dari artikel berikut telah dijelaskan salat sunnah yang dilakukan sebelum dan sesudah salat wajib, hukum, tata cara serta niatnya.