© Shutterstock.com/g/Rawpixel
Setiap anak tentu memiliki motivasi sendiri dalam dirinya. Motivasi diri ini pun berdasarkan pada hal apa yang ingin anak lakukan dengan dorongannya sendiri dan bukan bergantung pada keinginan ibu semata. Setiap anak tentunya mempunyai motivasi diri yang berbeda-beda satu sama lain.
Shimi Kang, MD, psikiater anak dan orang dewasa, mengungkapkan dalam The Self-Motivated Kid; How to Raise Happy, Healthy Children Who Know What They Want and Go After it (Without Being Told), tentang motivasi diri pada anak-anak.
Kang mengatakan bahwa membantu anak untuk mengembangkan motivasi diri itu penting tetapi bukan hal yang mudah untuk dilakukan. Motivasi diri ini pun sifatnya dinamis dan bisa bergantung pada berbagai faktor. Beberapa orang biasanya akan melewati beberapa tahap sebelum perilakunya berubah.
Anak akan melewati beberapa tahapan ketika dia memotivasi dirinya sendiri. Yang pertama disebut dengan prakontemplasi. Tahap yang pertama ini yaitu ketika anak merasa bahwa tak ada yang perlu berubah dalam dirinya. Ia tak punya niatan untuk mengubah perilakunya.
Tahap yang selanjutnya yaitu kontemplasi. Anak mulai mempertimbangkan jika perilaku mereka berubah mungkin akan mendatangkan manfaat. Namun, buah hati mungkin masih berpikir apakah dia harus berubah atau tidak. Ibu bisa membantu anak dengan menjelaskan keuntungan dan kerugian yang akan dia dapatkan dari mengubah perilakunya atau tidak.
Berikutnya yaitu tahap penentuan atau persiapan. Anak sudah mengetahui bahwa dia akan mendapatkan lebih banyak manfaat bila mengubah perilakunya tetapi sayangnya belum ada tindakan nyata yang dilakukan anak untuk berubah. Bila anak memang mengalami masalah, coba bantu anak mengatasi hal tersebut sehingga dia pun bisa bertindak secara nyata.
Kemudian, memasuki tahapan yang lain yaitu tindakan. Di sinilah anak sudah percaya betul harus mengubah perilakunya dan mulai aktif melakukannya. Buah hati pun perlu motivasi diri yang tinggi untuk terus melakukan perubahan ini. Dalam tahap ini, berikanlah anak dukungan agar dia pun makin semangat untuk melakukannya.
Terakhir yaitu tahap pemeliharaan di mana anak berusaha untuk mempertahankan perubahan yang sudah berusaha dia lakukan tersebut. Anak perlu menghindari hal yang membuatnya kembali pada perilaku yang dulu. Dia harus mengingatkan dirinya sendiri dan Mom punya bisa membantu untuk mengingatkan anak.