© Shutterstock.com/g/aslysun
Anak laki-laki seringkali dibentuk menjadi sosok yang kuat dan tangguh. Mereka juga belajar bahwa emosi adalah hal yang feminin, sehingga kebanyakan dari mereka akhirnya kesulitas untuk mengekspresikan emosinya.
Mengutip dari BrightSide, sebuah penelitian mengungkapkan bahwa anak laki-laki justru membutuhkan lebih banyak dukungan emosional dari orangtuanya lho.
Dibandingkan dengan perempuan, otak anak laki-laki cenderung lebih berat. Pada akhirnya, mereka juga akan memiliki massa otot yang lebih besar. Meski unggul dalam hal fisik, anak laki-laki cenderung kurang dalam hal emosi.
Sejak kecil sampai dewasa, otak anak perempuan memang lebih cepat berkembang daripada otak anak laki-laki. Hal ini tentu saja membuat perempuan seringkali punya pikiran yang lebih dewasa dibandingkan laki-laki seumurannya.
Studi ini juga menyatakan bahwa anak laki-laki cenderung rentan akan trauma, apalagi jika dipengaruhi pola pengasuhan yang tidak responsif. Untuk itu, penting bagi orang tua untuk menerapkan pola pengasuhan yang tepat bagi anak laki-laki.
Sedari dini, doronglah anak untuk mengekspresikan emosinya. Saat si kecil banyak menyampaikan perasaannya, sebaiknya Mama dan Papa lebih mengutamakan untuk mendengarkan dia dengan baik-baik.
Yang terpenting, berilah contoh pada si kecil untuk bisa menunjukkan emosi pada orang lain. Perlu diingat, emosi bukan hanya isi marah-marah saja ya, tapi bisa berbentuk perhatian dan juga kasih sayang.