© 2019 Https://www.diadona.id / TrueTube
Kelahiran buah hati di tengah-tengah keluarga adalah anugerah yang mendatangkan kebahagiaan bagi kedua orangtua yang bersangkutan. Bersyukur adalah respon yang baiknya dilakukan sebagai bentuk ucapan terima kasih atas kebesaran dan kemuliaan Allah SWT. Banyak sekali cara untuk mengungkapkan rasa syukur kepada Allah SWT, namun dalam hal kelahiran anak, biasa dilakukan sebuah prosesi bernama aqiqah.
Secara bahasa, aqiqah berarti memotong. Hal ini sesuai dengan bagaimana ibadah aqiqah dilakukan, yakni dengan cara memotong atau menyembelih binatang ternak lalu dibagikan kepada kerabat dan tetangga.
Hukum aqiqah dalam Islam merujuk pada hadist Rasulullah SAW yang diriwayatkan oleh Tirmidzi, Abu Dawud, dan Ibnu Majah berikut:
"Setiap anak tergadaikan dengan aqiqahnya yang disembelih pada hari ke tujuh, dicukur (rambutnya), dan diberi nama. (HR. Tirmidzi no. 2735, Abu Dawud no. 2527, Ibnu Majah no. 3165. Hadits ini dishahihkan oleh Al-Albani dalam kitab al-Irwa' no. 1165).
Berdasarkan riwayat di atas dan merujuk pada jumhur ulama, hukum dari aqiqah adalah sunnah muakkad.
Dihimpun dari berbagai sumber, berikut ini adalah tata cara pelaksanaan aqiqah menurut Islam yang sesuai sunnah Rasul.
Tata cara aqiqah untuk anak perempuan dan laki-laki sebenarnya sama saja. Perbedaan hanya terdapat pada jumlah kambing yang dikurbankan untuk aqiqah. Untuk aqiqah anak perempuan diperlukan satu ekor kambing. Sementara untuk anak laki-laki, yang disembelih adalah dua ekor kambing.
Soal perbedaan jumlah kambing yang digunakan dalam tata cara aqiqah anak perempuan dan laki-laki ini disebutkan dalam hadist yang diriwayatkan Abu Dawud, yakni:
Dari Ummu Kurz ia berkata, " Aku mendengar Nabi shallallahu ‘alahi wa sallam bersabda 'Untuk seorang anak laki-laki adalah dua ekor kambing dan untuk akan perempuan adalah seekor kambing. Tidak mengapa bagi kalian apakah ia kambing jantan atau betina'." (HR. Abu Dawud no. 2834-2835).
Berdasarkan sunnahnya, selain melakukan penyembelihan kambing, dianjurkan juga untuk mencukur rambut bayi yang di-aqiqah-kan dan bersedekah seberat timbangan rambut tersebut.
Syaikh Ibrahim bin Muhammad bin Salim bin Dhoyyan berkata:
“ Dan disunnahkan mencukur rambut bayi, bersedekah dengan perak seberat timbangan rambutnya dan diberi nama pada hari ketujuhnya. Masih ada ulama yang menerangkan tentang sunnahnya amalan tersebut (bersedekah dengan perak), seperti : al-Hafidz Ibnu Hajar al-Asqalani, Imam Ahmad, dan lain-lain.”
Agama Islam telah mengatur banyak hal terkait tata cara aqiqah. Di dalamnya termasuk bagaimana menentukan waktu pelaksanaan aqiqah, bagaimana memilih hewan untuk diqurbankan, bagaimana membagikan hasil qurban, dan sebagainya. Berikut ini adalah beberapa poin pembahasan tentang tata cara aqiqah menurut Islam.
1. Tata cara aqiqah dalam menentukan waktu
Rasulullah bersabda:
“ Semua anak bayi tergadaikan dengan aqiqahnya yang pada hari ke tujuhnya disembelih hewan (kambing), diberi nama dan dicukur rambutnya.”
Menurut sabda tersebut maka para ulama telah sepakat bahwa waktu aqiqah yang paling utama adalah hari ke-7 dari awal kelahirannya. Bahkan jika berhalangan aqiqah tetap dapat dilaksanakan hingga hari ke-14 atau ke-21.
Dan jika seorang muslim dalam kondisi ekonomi yang tidak memungkinkan, maka terlepaslah kewajiban melakukan aqiqah ini. Tidak akan berdosa seorang muslim jika meninggalkan ibadah ini, kecuali jika ia memang tidak mampu.
Bahkan pendapat yang mengatakan aqiqah bisa dilaksanakan saat hari ke-14 atau ke-21 pun masih rendah, yang jelas Rasulullah SAW mengajurkan kita agar menyegerakan ibadah aqiqah saat hari ke-7 agar amalan kita segera diterima Allah SWT.
2. Tata cara aqiqah dalam pemilihan hewan yang disembelih
?Dalam tata cara aqiqah menurut Islam, yang menjadi syarat untuk hewan yang akan disembelih saat aqiqah adalah hewan yang memiliki kriteria sama dengan hewan kurban. Sangat dianjurkan untuk memilih hewan kurban berjenis domba putih dan sehat. Umur dari hewan ini minimal ½ tahun.
3. ?Tata cara aqiqah dalam hal pembagian daging kurban
Dalam tata cara aqiqah menurut Islam, membagikan daging aqiqah berbeda halnya dengan kurban. Dalam aqiqah, kamu harus membagikan daging yang sudah disembelih tadi dalam kondisi sudah masak.
Hadits Aisyah r.a:
“ Sunnahnya dua ekor kambing untuk anak laki-laki dan satu ekor kambing untuk anak perempuan. Ia dimasak tanpa mematahkan tulangnya. Lalu dimakan (oleh keluarganya), dan disedekahkan pada hari ketujuh”. (HR al-Bayhaqi)”
Dalam kondisi seperti ini, kamu dan keluarga disunnahkan pula untuk mengkonsumsi daging aqiqah. Sedangkan daging sepertiganya, dihadiahkan kepada tetangga dan fakir miskin.
Seperti firman Allah SWT, dalam Q.S. Al-Insan (8):
“ Mereka memberi makan orang miskin, anak yatim, dan tawanan, dengan perasaan senang”.
4. ?Pemberian nama anak saat aqiqah
Dalam tata cara aqiqah menurut Islam saat menyelenggarakan aqiqah, kamu disunnahkan pula untuk melakukan cukur rambut dan memberikan nama baik kepada anak yang baru lahir. Memberikan nama baik kepada anak akan mencerminkan bagaimana akhlak dan imannya nanti kepada Allah SWT.?
5. ?Mencukur Rambut Saat Aqiqah
Rasulullah juga sangat menganjurkan agar melakukan cukur rambut anak yang baru lahir pada hari ke-7 nya. Dalam tata cara aqiqah menurut Islam tidak ada hadits yang menjelaskan bahwa harus mencukur rambut anak atau tidak, yang jelas pencukuran ini harus dilakukan secara merata.
6. Doa Saat Menyembelih Hewan Aqiqah
?Bismillah, Allahumma taqobbal min muhammadin, wa aali muhammadin, wa min ummati muhammadin.
Artinya:
“ Dengan nama Allah, ya Allah terimalah (kurban) dari Muhammad dan keluarga Muhammad serta dari ummat Muhammad.” (HR Ahmad, Muslim, Abu Dawud)
Tata cara aqiqah menurut Muhammadiyah sebenarnya hampir sama dengan tata cara aqiqah pada umumnya.
Selebihnya, tata cara aqiqah Muhammadiyah merujuk pada tuntunan Rasulullah SAW, yakni:
" Tiap-tiap anak itu tergadai dengan aqiqahnya yang disembelih sebagai tebusan pada hari yang ketujuh dan diberi nama pada hari itu serta dicukur kepalanya." (HR. Lima ahli hadis dari Samurah bin Jundub. Dishahihkan oleh at turmuzi)
Hikmah dari melaksanakan aqiqah di antaranya adalah sebagai perwujudan rasa syukur kepada Allah SWT atas karunia lahirnya seorang anak, sebagai momen berbagi pada sesama, dan sebagai bentuk rasa gembira yang ditularkan pada orang-orang di sekitar.
Semoga ulasan tata cara aqiqah ini bisa membawa manfaat bagi kita semua.