© Funeralcostshelp.co.uk
Sekuat apapun kita sebagai manusia berusaha untuk hidup, setiap yang bernyawa pasti mati. Ketika ada orang meninggal, sudah seharusnya jenazah dikuburkan. Namun, kita nggak boleh malakukan tata cara menguburkan jenazah asal-asalan. Tata cara menguburkan jenezah harus dilakukan dengan benar.
Dalam islam, tentu tata cara menguburkan jenazah harus dilakukan sesuai dengan sunnah dalam islam. Sebelum melakukan tata acara menguburkan jenazah, terdapat beberapa hal yang perlu dilakukan juga. Seperti memandikan, mengkafani, dan menshalatkan jenazah.
Nah, gimana sih, memandikan sampai melakukan tata cara menguburkan jenazah itu? Dirangkum dari berbagai sumber, begini cara.
Tata cara menguburkan jenazah diawali dengan memandikannya terlebih dahulu. Begitulah adab di dalam islam yang mesti dilakukan. Nah, gimana cara mengurus jenazah mulai dari memandikan sampai menguburkannya? Simak lebih lanjut, ya!
Sebelum melakukan tata cara menguburkan jenazah, sudah seharusnya jenazah dalam keadaan suci dengan dimandikan terlebih dahulu. Adapun cara memandikan jenazah secara umum:
- Taruh jenazah pada tempat mandi yang telah disediakan
- Pakailah sarung tangan
- Gunakan air berih, air sabun, dan kapur barus
- Intinjakan mayit
- Tekan perutnya pelan-pelan agar kotoran keluar sepenuhnya
- Bersihkan rambut, lubang hidung, gigi, lubang telinga, celah ketiak, celah jari tangan, dan kaki.
- Basuh seluruh anggota mayit dengan air sabun
- Baca niat memandikan mayit sebelum mulai menyiram seluruh tubuhnya dengan air bersih
- Mulai dengan membasuh kepala hingga ujung kaki sebanyak 3 kali
- Siram sebelah kanan 3 kali
- Siram sebelah kiri 3 kali
- Miringkan mayat ke kiri dan basuh bagian lambung kanan sebelah kanan
- Miringkan mayat ke kanan dan basuh bagian lambung sebelah kiri
- Siram lagi dari ujung kepala hingga ujung kaki
- Kemudian siram dengan air kapur barus
- Wudhukan jenazah sambil membaca niat dengan mencucurkan airnya
Seperti hal lainnya, tata cara menguburkan jenazah pun ada baiknya dilakukan sesuni sunnah. Tata cara menguburkan jenazah sesuai sunnah antara lain:
Memperdalam galian lubang di mana si jenazah akan dikuburkan bertujuan agar bau mayit nggak tercium, dan juga agar nggak dimakan burung pemahan bangkai.
Jenazah semestinya diletakan di tepi lubang menghadap kiblat. Lalu, di atasnya ditaruh papan kayu dengan posisi yang agak mencondong agar nggak tertimpa tanah secara langsung. Di atasnya kemudian diletakkan batu bata atau papan dari semen dengan posisi mendatar untuk menahan timbunan tanah.
Ketika melakukan tata cara menguburkan jenazah, ada baiknya yang didahulukan adalah kepalanya dahulu.
Dalam tata cara menguburkan jenazah, seharusnya sang mayit dihadapkan ke arah kiblat. Punggung mayit disandarkan pada tanah agar nggak jatuh.
Pipi kanan jenazah adalah yang dianjurkan untuk menyentuh tanah setelah dibukakan kain kafannya dari pipi tersebut.
Adapun tata cara menguburkan jenazah menurut sunnah islam lainnya adalah:
Saat memasukkan jenazah ke kuburan, tata cara menguburkan jenazah adalah membaca doa:
Bismillahi Waala Millati Rosulillah." (HR. at-Tirmidzi dan Abu Daud)
Artinya:
“ Dengan nama Allah dan atas agama Rasulullah.”
Khusus untuk perempuan, sebaiknya dibentangkan kain di atas kuburannya.
Orang-orang yang turun ke liang kubur sang mayit kuburan sebaiknya adalah orang yang di malam sebelumnya nggak berhubungan badan dengan isteri mereka.
Setelah tata cara menguburkan jenazah usia dilaksanakan, sebaiknya kuburan ditaburkan tanah sebanyak tiga kali mulai dari kepala jenazah.
Rangkaian tata cara menguburkan jenazah yang terakhir ada berdoa untuk si mayit. Adapun doa setelah melaksanakan rangkaian tata cara menguburkan jenazah adalah:
“ Allahummaghfir lahu warhamhu, wa’aafihi wa’fu ‘anhu, wa akrim nuzulahu, wa wassi’madkhalahu, waghsilhu bil-ma’i watstsalji wal-baradi, wanaqqohi minal khotoya kamaayunaqqottsaubu abyadhu minadanasi, waabdilhu daaron khoiron in daarihi, waahlankhoiron min ahlihi, wazaujan khoiron minzaujihi, waqihi fitnatal qobri wa’adaabinnar”
Selain memandikan dan tata cara menguburkan jenazah, ada hal lain yang perlu kita ketahui yaitu tata cara mengkafani dan menshalatkan jenazah.
Cara mengkafani jenazah sebelum melakukan tata cara menguburkan jenazah antara lain:
- Hamparkan tali-tali pengikat kafan secukupnya
- Hamparkan kain kafan lapis pertama di atas tali-tali pengikat kafan tersebut
- Berikan bukhur atai wewangian lainnya pada kain kafan lapis pertama
- Hamparkan kain kafan lapis kedua pada kain lapis pertama.
- Berikan bukhur atai wewangian lainnya pada kain kafan lapis kedua
- Hamparkan kain kafan lapis ketiga di atas lapis kedua.
- Berikan bukhur atai wewangian lainnya pada kain kafan lapis ketiga
- Letakkan jasad mayit di tengah-tengah kain.
- Tutup jasad mayit dengan kain lapis ketiga dimulai dari sisi kiri ke kanan, kemudian kain dari sisi kanan ke kiri, begitu juga dengan kain lapis kedua dan pertama
- Terakhir, ikat dengan tali yang telah disediakan.
Sudah seharusnya kita menshalatkan saudara kita yang meninggal sebelum melakukan tata cara menguburkan jenazah. Cara sholat jenazah antara lain:
" Usholli 'alaa haadzihil mayyitati arba'a takbiratatin fardhol kifayaatai ma'muuman lillahi ta'aala."
Artinya:
" Saya niat sholat atas mayit ini empat kali takbir fardhu kifayah, sebagai makmum karena Allah Ta’ala."
Di setiap takbir, terdapat bacaan yang mesti dibaca. Pada takbir pertama membaca surat al-Fatihah. Di takbir kedua membaca shalwat nabi SAW. yaitu:
" Allahumma shalli ‘alaa sayyidinaa Muhammad wa ‘alaa aali sayyidinaa Muhammad, kamaa shallaita ‘alaa sayyidinaa Ibraahiim wa ‘alaa aali sayyidinaa Ibraahim, wa baarik ‘alaa sayyidinaa Muhammad, wa ‘alaa aali sayyidinaa Muhammad, kamaa baarakta ‘alaa sayyidina Ibraahîm wa ‘alaa aali sayyidinaa Ibraahîm fil ‘aalamiina innaka hamiidun majiid."
Artinya:
“ Ya Allah, limpahkanlah rahmat kepada Nabi Muhammad dan kepada keluarga Nabi Muhammad, sebagaimana telah Engkau limpahkan rahmat kepada Nabi Ibrahim dan keluarga Nabi Ibrahim. Limpahkan pula keberkahan bagi Nabi Muhammad dan bagi keluarga Nabi Muhammad, sebagaimana telah Engkau limpahkan keberkahan bagi Nabi Ibrahim dan bagi keluarga Nabi Ibrahim. Sesungguhnya di alam semesta Engkau Maha Terpuji dan Maha Agung.”
Di takbir ketiga, membaca doa jenazah:
" Allaahummaghfir lahu warhamhu wa ‘aafihi wa‘fu anhu wa akrim nuzulahu wa wassi’ madkhalahu waghsilhu bilmaa’i wats tsalji wal baradi, wa naqqihi minal khathaayaa kamaa naqaita ats-tsauba al-abyadh minad danasi, wa abdilhu daaran khairan min daarihi wa ahlan khairan min ahlihi wa zaujan khairan min zaujihi wa adkhilhu al-jannata wa a’idzhu min ‘adzaabil qabri wa min adzaabinnaar."
Artinya:
“ Ya Allah, ampunilah dia, rahmatilah dia, bebaskanlah dan maafkanlah dia. Muliakanlah tempatnya, luaskanlah kuburnya, dan mandikanlah ia dengan air, salju, dan es. Bersihkan dia dari segala kesalahan, sebagaimana Engkau membersihkan baju yang putih dari kotoran. Berikan ia rumah yang lebih baik dari rumahnya (di dunia), keluarga yang lebih baik dari keluarganya, pasangan yang lebih baik dari pasangannya. Kemudian masukkanlah ia ke dalam surga dan lindungilah ia dari siksa kubur dan siksa neraka."
Di takbir keempat, membaca doa jenazah lainnya:
" Allaahumma laa tahrimnaa ajrahu wa la taftinna ba’dahu waghfir lanaa wa lahu."
Artinya:
“ Ya Allah, jangan haramkan kami dari pahalanya dan jangan beri fitnah (cobaan) bagi kami sepeninggalnya. Ampunilah kami dan ampunilah dia.”
Salam dalam pelaksanaan cara sholat jenazah berbeda dengan sholat lainnya. Salam cara sholat jenazah dilakukan dalam keadaan berdiri, setelah takbir 4 kali dan membaca bacaan di setiap takbirnya.
Nah, begitulah pelaksanaan tata cara menguburkan jenazah hingga memandikannya. Semoga bermanfaat, ya!