© 2019 Https://www.diadona.id / Khaleej Times
Gerhana adalah fenomena astronomi yang terjadi ketika benda angkasa bergerak segaris dengan benda angkasa lain sehingga menutup ke dalam bayangannya. Dalam hal ini, gerhana yang nampak untuk kita sebagai penduduk bumi adalah gerhana matahari dan bulan.
Gerhana bulan total akan nampak pada nanti malam, yakni 8 November 2022 dan bisa terlihat di beberapa daerah di Indonesia.
Mereaksi fenomena ini, umat Islam disunnahkan untuk melaksanakan sholat gerhana sebagai bentuk pengakuan atas kebesaran Allah SWT. Oleh karena itu, umat Islam disarankan untuk mengetahui tata cara sholat gerhana yang sesuai dengan khaidah.
Anjuran untuk sholat gerhana telah disampaikan dari hadist. Hadits dari Al-Muhirah dalam kitab Bulughul Maram no. 526 yang menjelaskan tentang gerhana berbunyi:
"Pada zaman Rasulullah Shallallaahu ‘alaihi wa Sallam pernah terjadi gerhana matahari yaitu pada hari wafatnya Ibrahim. Lalu orang-orang berseru, terjadi gerhana matahari karena wafatnya Ibrahim. Maka Rasulullah Shallallaahu ‘alaihi wa Sallam bersabda: “Sesungguhnya matahari dan bulan adalah dua tanda di antara tanda-tanda kekuasaan Allah. Keduanya tidak terjadi gerhana karena kematian dan kehidupan seseorang. Jika kalian melihat keduanya berdo’alah kepada Allah dan sholatlah sampai kembali seperti semula.”
Berikut ini adalah tata cara sholat gerhana matahari dan bulan yang sudah dirangkum dari berbagai sumber.
Tata cara sholat gerhana matahari dan bulan dibedakan berdasarkan niat. Berikut adalah bacaannya.
1. Niat dan Tata Cara Sholat Gerhana Matahari
" Usholli sunnatan likusuufis syamsi rok'taini lillahi taa'ala"
Artinya:
" Aku niat shalat sunnah gerhana matahari dua rakaat karena Allah ta'ala "
2. Niat dan Tata Cara Sholat Gerhana Bulan
Niat untuk imam gerhana bulan:
" Usholli sunnatal khusuufi rokataini imaaman lillahi ta'alaa"
Artinya:
" Aku niat shalat gerhana bulan dua rakaat sebagai imam karena Allah ta'ala."
Niat makmum sholat gerhana bulan:
" Usholli sunnatal khusuufi rok'ataini ma'muuman lillahi ta'aalaa"
Artinya:
" Aku niat shalat gerhana bulan dua rakaat sebagai makmum karena Allah Ta'ala."
Niat sholat gerhana bulan munfarid:
" Usholli sunnatal khusuufi rok'ataini lillahi ta'alaa"
Artinya:
" Aku niat shalat gerhana bulan dua rakaat karena Allah Ta'ala."
Tata cara sholat gerhana diawali dengan membaca niat seperti tercantum di atas. Setelah membaca niat, maka tata cara sholat gerhana berikutnya secara berurutan adalah sebagai berikut:
Tata cara sholat gerhana rakaat pertama
Tata cara sholat gerhana rakaat kedua
Secara umum, tata cara sholat gerhana untuk gerhana matahari dan bulan hampir sama. Hanya saja, dalam tata cara sholat gerhana keduanya memiliki perbedaan dari sisi bacaan niat.
Tata cara sholat gerhana matahari dan bulan sama saja, sebagaimana sabda Rasulullah SAW:
“ Sesungguhnya matahari dan bulan adalah dua tanda di antara tanda-tanda kekuasaan Allah. Kedua gerhana tersebut tidak terjadi karena kematian atau lahirnya seseorang. Jika kalian melihat keduanya, berdo’alah pada Allah, lalu shalatlah hingga gerhana tersebut hilang (berakhir).” (HR. Bukhari Muslim)
Ibnu Mundzir juga berkata,
”Shalat gerhana bulan dilakukan sama sebagaimana shalat gerhana matahari.” (Ibnu Mundzir, Al-Iqna’, 1/124-125)
" Allahumma lakalhamdu anta qoyyimus samaawaati wal ardhi waman fiihinna. Walakal hamdu anta maalikus samaawaati wal ardhi waman fiihinna. walakal hamdu anta nuurus samaawati wal ardhi fiihinna. Walakal hamdu antal haqqu wawa'dukalhaqqu waliqoouka haqqun waqoulika haqqun waljannatu haqqun wannaru haqqun wannabiyyuuna haqqun muhammadun shollallahu 'alaihi wasallama haqqun wassa'atu haqqun. Allahumma laka islamtu wabika aamantu wa'alaika tawakkaltu wailaika anabtu wabika khooshomtu wailaika khakamtu faghfirlii maa qoddamtu wamaa akkhortu wamaa asrortu wamaa a'lantu wamaa anta a'lamu bihii minnii. Antalmuqaddimu wa antalmuwwikkhiru laa ilaaha illaa anta. Walaa haula walaa quwwata illa billah"
Artinya:
" Ya Allah, milik-Mu lah segala segala puji. Engkaulah penegak dan pengurus langit dan bumi, serta makhluk yang ada di dalamnya. Milik-Mu lah segala puji. Engkaulah penguasa langit dan bumi, serta makhluk yang ada di dalamnya. Milik-Mu lah segala puji. Engkau lah cahaya langit dan bumi serta makhluk yang ada di dalamnya. Milik-Mu lah segala puji. Engkau yang benar, janji-Mu lah yang benar, pertemuan dengan-Mu lah adalah benar, perkataan-Mu adalah benar, surga itu benar, neraka itu benar, para nabi itu benar. Nabi Muhammad saw itu benar, dan hari kiamat itu benar.
Ya Allah, hanya kepada-Mu aku berserah berserah diri, hanya kepada-Mu aku beriman, hanya kepada-Mu aku bertawakkal, hanya kepada-Mu aku kembali, hanya dengan-Mu lah kuhadapi musuhku, dan hanya kepada-Mu aku berhukum. Maka, ampunilah segala dosaku yang telah kulakukan dan yang (mungkin) akan kulakukan, yang kurahasiakan dan yang kulakukan secara terang-terangan. Juga dosa-dosa lainnya yang Engkau lebih mengetahuinya daripada aku. Engkaulah yang Mahaterdahulu dan Mahaterakhir. Tidak ada tuhan selain Engkau, dan tidak ada dan kekuatan, kecuali dengan pertolongan Allah."
Demikian ulasan tentang tata cara sholat gerhana matahari dan bulan. Semoga bisa sama-sama kita amalkan dan praktikkan sholat gerhana ini sebagai bentuk rasa syukur akan kebesaran Allah SWT.
Nggak hanya melakukan salat gerhana sesuai dengan tata caranya, tapi umat Islam juga bisa melakukan berbagai ibadan untuk memperbanyak amalan, diantaranya :
Ini sesuai dengan hadist berikut :
“ Pernah terjadi gerhana matahari dan bulan, maka bangkitlah Nabi SAW sholat, dan bersabda: Apabila kamu saksikan hal yang serupa itu, maka segeralah kamu kerjakan sholat dan panjatkan doa dan mohon pengampunan-Nya.” (HR Bukhari dan Muslim).
Gerhana bulan yang terjadi di bumi merupakan salah satu bukti kebesaran Allah, dan dzikir merupakan upaya mengingatnya kebesaran tersebut. Sedangkan istigfar bisa membantu kita mengingat Allah, menyadari kebesarannya juga sarana meminta pengampunan.
Melansir dari Radar Kudus, Imam al-Ghazali menyebutkan anjuran untuk bertaubat sebagai salah satu adab dalam menyambut gerhana bulan.
“ Senantiasa memiliki rasa takut, menampakkan rasa haru, segera bertobat, tidak bersikap mudah bosan, segera melaksanakan sholat, berlama-lama dalam sholatnya dan merasakan adanya peringatan,” tulis Imam al-Ghazali.
Bersedekah tak hanya berniat untuk membantu sesama, namun juga menyucikan diri serta menghapus dosa yang telah lalu.
Tak adaketentuan dalam tata cara sholat gerhana bahwa solat ini harus dilakukan secara berjamaah. Sholat gerhana bulan maupun matahari bisa dilakukan secara munfarid atau sendirian.
Namun alangkah baiknya bila ibadah ini dilakukan secarabersama-sama atau berjamaah di masjid.