© Freepik
Ketika bayi mencapai usia satu tahun, biasanya bayi sudah mulai memperluas menu makanannya dari ASI atau susu formula ke makanan yang lebih padat. Salah satu hal penting yang perlu diperhatikan oleh para orang tua adalah tekstur makanan yang cocok dan aman untuk bayi yang berusia satu tahun.
Tekstur makanan ini sangat penting karena dapat mempengaruhi kemampuan bayi dalam mengunyah dan menelan makanan, serta mempengaruhi perkembangan kemampuan bicara dan koordinasi motoriknya. Lalu bagaimana tekstur dan porsi makanan yang cocok untuk anak usia satu tahun?
© Freepik
Tekstur makanan pendamping ASI mulai dari yang halus hingga kasar disesuaikan dengan perkembangan anak. Anak-anak akan mulai terbiasa dengan berbagai tekstur yang diperkenalkan kepadanya seiring berjalannya waktu dalam tahap perkembangannya.
Pada usia 12 bulan atau satu tahun keatas, anak sudah bisa diberikan makanan dengan tekstur yang sama seperti makanan keluarga. Lantaran pada usianya, si kecil sudah mulai bisa untuk mencerna makanan yang bertekstur kasar dan padat. Dengan berarti, kamu bisa memberikan makanan dengan tekstur seperti makanan keluarga.
Kamu bisa memberikan tekstur makanan padat secara bertahap, dimulai dari tekstur yang halus dipadukan dengan cincangan hingga ke makanan padat secara langsung dengan porsi kecil.
Selain itu berikanlah variasi makanan yang bermacam-macam. Alasannya meski anak sudah bisa mengkonsumsi makanan padat, nafsu makanan anak di usia satu tahun justru cenderung berubah-ubah karena mereka lebih aktif untuk bergerak, atau bisa terbilang lebih suka bermain daripada makan. Maka dari itu, buatlah variasi makanan yang bermacam-macam dan sesuaikan porsinya.
© Freepik
Bayi yang awalnya diberikan makanan dengan tekstur halus dan porsi makanan yang tidak terlalu banyak, sekarang tidak lagi. Lantaran anak sudah bertambah umurnya, maka dari itu porsi makanannya juga harus disesuaikan ketimbang sebelumnya.
Untuk anak usia satu tahun tentu saja masih membutuhkan ASI ya, Diazens. Sebab ASI dapat memberikan sepertiga kebutuhan energi yang dibutuhkan anak usia 12 bulan hingga 24 bulan. Jadi, pemberian ASI dapat memberikan 30% energi dan 70% berasal dari MPASI yang diberikan.
MPASI sendiri dianjurkan untuk diberikan kepada anak pada usia satu tahun hingga dua tahun sebanyak 1000-1400 kkal per harinya. Jika anak kekurangan energi dari MPASI sendiri, maka anak dapat mengalami keterlambatan pertumbuhan hingga gagal tumbuh.
IDAI juga menjelaskan bahwa porsi pemberian MPASI di usia ini sebanyak 3 sampai 4 kali makan dengan frekuensi pemberian makanan selingan sekitar 1-2 kali sehari. Kamu bisa memberikan makanan secara bertahap menjadi tiga perempat mangkuk ukuran 250 ml sekali makan. Jangan menyerah untuk memperkenalkan berbagai jenis makanan baru kepada anak.
© Freepik
Selain ASI, MPASI sangat dibutuhkan untuk anak yang memasuki masa pertumbuhannya. Maka dari itu, pemberian makanan yang penuh energi, vitamin, dan mineral sangat penting. Makanan padat yang dapat kamu berikan bisa diolah dari nasi, telur, ayam, brokoli, daging, roti, apel, semangka, pisang, hingga melon.
Selian pencernaannya yang sudah menyesuaikan dan dapat mencerna makanan padat, jumlah gigi anak pada usia ini biasanya juga sudah tumbuh lebih banyak, sehingga anak akan dengan mudah mengunyahnya.
Jangan lupa untuk selalu memberikan makanan sesuai kalori yang dibutuhkan anak, yaitu 1000 hingga 1400 kkal per harinya. Kalori tersebut bisa kamu dapatkan melalui sayur, buah-buahan, sumber karbohidrat, sumber protein hewani dan nabati, hingga susu.
Menurut rekomendasi dari WHO, pemberian makanan pendamping ASI (MPASI) sebaiknya menggunakan bahan makanan yang bernutrisi dan beraneka ragam. MPASI idealnya mengandung empat dari tujuh kelompok bahan makanan, yang mencakup :
umbi-umbian,
kacang-kacangan,
produk susu,
daging atau sumber protein hewani lainnya,
telur,
serta buah dan sayuran yang kaya akan vitamin A
jenis buah dan sayuran lainnya.
© Freepik
Dalam menyusun menu MPASI, penting untuk memastikan keberadaan setidaknya satu kelompok bahan makanan dari umbi-umbian, akar, atau biji-bijian sebagai sumber karbohidrat. Selain itu, pastikan juga ada satu kelompok protein hewani dan satu kelompok buah serta sayuran.
Agar anak dapat menikmati variasi rasa yang sehat, bunda bisa menambahkan sedikit garam dalam menu MPASI. Namun, perlu diingat bahwa pemberian garam harus dalam jumlah terbatas, sesuai dengan rekomendasi WHO. Pada usia 1 tahun, kebutuhan garam anak seharusnya kurang dari 2 gram per hari atau kurang dari 800 miligram natrium. Penting untuk menggunakan garam yang mengandung yodium sebagai bagian dari upaya pencegahan Gangguan Akibat Kekurangan Yodium (GAKY).
Selain memperhatikan pemberian garam, perhatikan juga asupan jus buah anak. Jus buah sebaiknya tidak menjadi menu utama atau pengganti buah segar karena tingginya kandungan gula dan kalori. Batasi pemberian jus buah maksimal 120 ml per hari. Meskipun menyegarkan, jus buah bukanlah pengganti yang baik untuk konsumsi buah utuh. Jus buah dapat meningkatkan risiko kerusakan gigi dan masalah pertumbuhan, termasuk risiko peningkatan atau penurunan berat badan.
Itu dia, Diazens, beberapa informasi mengenai tekstur dan porsi makanan yang cocok untuk bayi usia satu tahun. Pastikan untuk selalu memperhatikan tekstur makanan yang diberikan kepada si kecil sesuai dengan kemampuan mengunyah dan menelannya.
Dengan memberikan makanan sesuai dengan tekstur yang tepat, kamu membantu anak dalam proses pertumbuhan dan perkembangannya dengan lebih baik. Selamat mencoba dan semoga bermanfaat
Editor: Najwa Al Rasyidah