© Shutterstock/KPG_Payless
Jepang adalah salah satu negara yang dilabeli sebagai 'negara maju' di Benua Asia. Salah satu faktor utamanya tentu adalah faktor pendidikan yang sistemnya sudah sangat baik.
Selain itu, pendidikan anak-anak Jepang di sekolah juga terintegrasi dengan apa yang mereka dapat di rumah, yakni dari asuhan orang tua.
Seperti apa sih pola asuh keluarga di Jepang? Dilansir dari time.com, berikut ini ulasannya.
Keluarga Jepang nggak terlalu akrab dengan gestur saling memeluk atau mencium. Meski begitu, kedekatan fisik mereka sudah terbangun sejak masih sangat dini.
Salah satu bentuknya adalah bagaimana ibu-ibu Jepang sering kali membawa bayinya dalam gendongan dalam setiap kegiatan. Masih ingat kan Misae mamanya Shinchan yang selalu membawa serta Himawari saat bersepeda?
Selain itu, budaya bersentuhan kulit atau skinship ini juga dilestarikan lewat budaya mandi di pemandian umum seperti onsen. Pun kalau mandi di rumah, keluarga Jepang punya kebiasaan untuk mandi bersama dalam satu bak.
Orang-orang Jepang punya kebiasaan untuk memerhatikan detil, bahkan pada hal-hal yang sering luput dari perhatian. Salah satunya adalah perkara makan.
Orang tua di Jepang sangat menganggap serius perkara makanan. Sebisa mungkin para orang tua mengontrol makanan anaknya. Untuk memastikan asupannya tetap sehat dan higienis, orang tua di Jepang biasanya akan membawakan bekal yang disebut bento.
Satu kotak bento akan berisi makanan dengan lauk pauk yang lengkap dari segi nutrisi. Nggak cukup sampai situ, orang tua juga seringkali membungkusnya dalam kotak yang bagus dan menyusun makanan dengan indah.
Jepang bisa dikatakan adalah salah satu produsen karya fiksi terbesar di dunia. Berbagai macam produk fiksi yang mereka buat telah mendunia, mulai dari manga (komik), anime (serial kartun), dorama (film seri), sampai film layar lebar.
Nggak hanya dalam hal memproduksi, ternyata dalam mengonsumsinya pun masyarakat Jepang sangat menganggap serius cerita-cerita fiksi tersebut.
Misalnya saja seperti film anime Ghibli, Spirited Away. Meski ditujukan untuk anak, Spirited Away disebut punya pesan yang serius dan tersembunyi tentang ketamakan manusia. Produsen cerita fiksi Jepang nggak segan menyelipkan pesan subtil dalam karyanya karena pola konsumsi orang-orang Jepang tersebut.
Pola asuh yang dilakukan oleh orang tua Jepang terlihat nggak terlalu rumit, hanya penerapan beberapa kebiasan kecil yang berulang. Meski begitu, ternyata efeknya sangat terasa, terlihat dari bagaimana masyarakat Jepang sekarang.
Tentu orang tua Indonesia nggak bisa meniru mentah semua kebiasaan di atas, seperti kebiasaan mandi bersama di onsen yang tabu bagi kita.
Memadukan kebiasaan di atas dengan kearifan lokal untuk mendidik anak rasanya jadi jalan terbaik untuk membentuk anak-anak yang disiplin dan sesuai harapan.
Semoga bermanfaat, ya!