© Shutterstock
Sebagai calon ayah, suami saya beberapa waktu lalu ikut dengan saya mengikuti kelas Handling Baby 101. Di sana kami diberi instruksi cara menangani bayi, saya instruktur memperagakan tiba-tiba pandangan suami saya kabur. Anehnya setelah kejadian itu, sepuluh hari kemudian bayi kami lahir.
Awalnya kami pikir itu adalah migrain ocular, sebuah kondisi dimana penderitanya mengalami sakit kepala disertai pandangan yang kabur. Namun dokter mengatakan bahwa itu adalah stroke ringan.
Heran, apakah seseorang yang sehat bisa tiba-tiba terkena stroke? Setelah kami gali lebih dalam lagi bersama dokter, ternyata ini adalah respon yang umum dialami calon ayah, bernama couvade syndrome.
Couvade syndrome terjadi ketika seorang pria ikut merasakan kecemasan dan tanda-tanda kehamilan, seperti yang dirasakan istrinya yang sedang hamil. Hal ini biasanya disebabkan oleh rasa cemas karena riwayat sebelumnya, seperti istri yang dulu pernah keguguran.
Gejala-gejala fisik yang muncul seperti mual, mulas, sakit perut atau kembung, masalah pernapasan, kram kaki, sakit punggung, gangguan genital bahkan sakit gigi. Sedangkan gejala-gejala psikologis yang muncul adalah penurunan libido, kegelisahan, hingga depresi.
Couvade syndrome biasanya nggak langsung berhenti setelah istri melahirkan, malah makin parah. Karena pada momen ini istri pasti stress karena kurang tidur dan tanggung jawab lain yang semakin besar. Rasa stres dari istri sedikit banyak juga memengaruhi suami.
Untuk itu perlu adanya komunikasi yang terbuka antara kedua belah pihak. Jangan sampai hal ini justru membuat lahirnya buah hati menjadi sebuah 'bencana'.
Kalau ayah gimana, apa pernah juga mengalami couvade syndrome?
