© TheAsianParent
Sebagai orangtua tentunya kita menginginkan yang terbaik untuk anak, termasuk tumbuh kembangnya. Tapi kadang orang tua bakal mengukur tumbuh kembang anak dengan membandingkan dengan anak lain.
Hal yang sering dibandingkan orangtua misalnya berat badan anak, perkembangannya, seperti merangkak, berjalan, dan berbicara. Waktu kumpul ibu-ibu biasanya jadi ajang dimana mereka sering membandingkan anak satu sama lain.
Melansir beingtheparent, jika terus membandingkan anak, kelak ia akan menjadi anak yang rendah diri, kurang percaya diri, dan menarik diri dari lingkungan sosial.
Kelak hubungan anak jadi menjauh dengan orangtua karena anak merasa dirinya nggak berharga di mata orangtuanya.
Selain berpengaruh pada anak, ternyata orangtua juga akan kena imbasnya, terutama ibu. Ibu bisa merasa iri, malu, nggak percaya diri, hingga merasa tertekan dan gagal dalam mengasuh anak. Jika berlarut-larut, ibu bisa berisiko stres dan berujung depresi.
Oleh karena itu, saat ibu melihat anak lain lebih montok, lebih cepat merangkak, jalan, berbicara, dan lainnya, ibu jangan langsung mengambil kesimpulan bahwa pertumbuhan anak kalah atau nggak normal. Karena sejatinya tumbuh kembang anak itu berbeda-beda. Alangkah baiknya ibu fokus menstimulasi aspek tumbuh kembang anak, memberikan nutrisi yang terbaik, dan mendukung setiap aktivitas anak.