© Shutterstock
Biaya pendidikan anak terkadang menjadi pengeluaran paling besar dan membengkak. Meskipun sudah ada tabungan pendidikan, pembengkakan biaya pendidikan pasti masih bisa terjadi. Jika demikian, apa sih yang bisa Moms lakukan?
Pada dasarnya, tidak ada kata terlambat untuk mengatur keuangan, lebih-lebih lagi untuk menabung. Dalam sebuah penelitian yang dilakukan di Amerika Serikat, ketika anak-anak memasuki usia 18 tahun, mulai memasuki bangku kuliah, banyak keluarga yang merasakan pengeluaran terbesar yang tidak masuk dalam daftar atau list pengeluaran data mereka.
Dalam sebuah penelitian yang dilakuka di Amerika Serikat, menurut Pusat Statistik Pendidikan Nasional (NCES), biaya kuliah terus meningkat seiring trend program pendidikan yang terus diperbarui. Jika tren ini terus berlanjut, keluarga dengan anak kecil bisa terkena biaya besar ketika anak mereka bertambah besar.
Faktanya, NCES menunjukkan bahwa ketika membandingkan tahun akademik 2007-08 dengan tahun akademik 2017-18 dan menyesuaikan dengan inflasi, biaya kuliah sarjana, biaya hidup, dan biaya sewa kamar kos terus meningkat hingga 31%.
Untuk mengurangi biaya besar menyekolahkan anak ke perguruan tinggi, penting bagi Moms untuk mulai menabung sejak dini. Dengan begitu, Moms dapat menyebarkan pendapatan orang tua (termasuk Moms dan Daddy) untuk memanfaatkan bunga majemuk saat menabung.
Idealnya, Moms harus mulai menabung ketika anak lahir, tetapi itu tidak selalu menjadi tujuan yang realistis bagi keluarga. Kabar baiknya adalah, tidak ada kata terlambat untuk mulai menabung. Namun, banyak keluarga berjuang untuk mengetahui berapa banyak yang harus ditabung.
Pertimbangkan aturan sepertiga, yang menyatakan bahwa orang tua harus bertujuan untuk menghemat sepertiga dari biaya yang diharapkan untuk menyekolahkan anak mereka ke perguruan tinggi. Sisanya diasumsikan berasal dari pendapatan saat ini, beasiswa, dan bantuan keuangan.
Menabung membuat Moms dan Daddy siap untuk mengantarkan buah hati ke depan pintu gerbang kuliah dan meringankan beban keuangan saat anak-anak mendaftar. Untuk mengurangi jumlah sebenarnya yang Moms keluarkan, berikut adalah beberapa tips yang bisa diterapkan.
Seperti dilansir dari laman verywellfamily.com, analisis dengan cermat biaya universitas negeri dan bandingkan dengan perguruan tinggi swasta. Sekolah negeri biasanya jauh lebih murah, tetapi mahasiswa yang baik bisa mendapatkan beasiswa di universitas swasta yang dapat membuatnya kompetitif atau bahkan mungkin lebih murah daripada sekolah negeri.
Moms harus lebih berhati-hati terhadap pinjaman berlebihan dari sekolah swasta, yang dapat menghabiskan biaya lebih banyak dalam jangka panjang.
Mendorong buah anak-anak Moms unyuk menabung dan mendapatkan pekerjaan sampingan ketika mereka mulai duduk di bangku kuliah. Bantu anak-anak menyisihkan uang mereka untuk biaya kuliah atau rencana pasca sekolah menengah mereka.
Meskipun tidak semua remaja mampu menabung cukup untuk menutupi biaya kuliah mereka, apa yang mereka hemat dapat membantu mengimbangi biaya lain seperti buku dan makanan. Dan, mereka belajar untuk mengambil tanggung jawab finansial untuk masa depan mereka.
Sebagai orang tua, Moms bisa belajar dengan konselor bimbingan di sekolah anak dan melakukan penelitian sendiri tentang beasiswa dan bantuan keuangan.
Sebagai orang tua, Moms perlu belajar dan melek dengan trend pendidikan. Membiasakan diri dengan jenjang beasiswa yang ditawarkan oleh pemerintah melalui media juga bisa menjadi salah satu cara untuk mengurangi biaya pendidikan yang membengkak untuk buah hati.