© 2020 Https://www.diadona.id/unsplash.com
"Jangan sering-sering digendong!" Mungkin itu yang sering kita dengar dari mertua atau kerabat kita setelah kita baru saja memiliki buah hati. Kamu mungkin merasa risih dan jengkel karena itu kan bayi kita. Nah, apakah benar semua teori itu?
Dilansir dari parents.com, kamu memang tidak disarankan terlalu sering menggendong dan memeluk bayi yang baru lahir. Namun, bagaimana kita menyentuh bayi yang baru lahir akan sangat berpengaruh dalam perkembangan otak.
Para peneliti di Nationwide Children's Hospital di Ohio mengamati 125 bayi prematur dan normal untuk melihat bagaimana mereka merespons sentuhan lembut dan inilah yang mereka temukan. Bayi prematur lebih cenderung memiliki respons yang lebih kecil terhadap sentuhan daripada bayi yang lahir normal. Bayi prematur yang memiliki lebih banyak paparan prosedur medis juga lebih mungkin untuk berkurangnya respon terhadap sentuhan.
Bayi prematur yang mengalami peningkatan sentuhan lembut dari orang tua mereka atau pengasuhnya, sebenarnya merespons sentuhan lembut lebih kuat daripada bayi prematur yang tidak sering disentuh atau dipegang. menurut ketua peneliti Dr. Nathalie Maitre, sentuhan yang lembut dan suportif sebenarnya dapat membantu perkembangan otak.
"Memastikan bahwa bayi prematur menerima sentuhan positif dan suportif seperti perawatan kulit ke kulit oleh orang tua adalah penting untuk membantu otak mereka merespon sentuhan lembut dengan cara yang mirip dengan bayi yang lahir normal," katanya. Ketika orang tua tidak dapat melakukan ini, rumah sakit mungkin ingin mempertimbangkan terapis okupasi dan fisik untuk memberikan pengalaman sentuhan yang direncanakan dengan hati-hati.
Nah, kamu nggak perlu khawatir lagi untuk menggendong anak kamu. Asalkan kamu menggendongnya dengan hati-hati dan lembut, itu akan melatih rangsangan si kecil. Silahkan gendong bayi kamu sesuka hati. Karena sentuhanmu penting.