© Additudemag.com & Photopin.com
Berbicara dengan orang tua tentang kesehatannya terkadang menjadi masalah yang cukup sulit bagi beberapa orang. Banyak sekali kasus terjadi di mana orang tua, mayoritas adalah ayah yang enggan peduli tentang kesehatan tubuh tua mereka.
Karena tidak ingina ada hal-hal yang tidak diinginkan terjadi, anak-anak terkadang mengajak berbicara ayahnya. Namun tidak sedikit yang justru salah menerima maksud dari arah pembicaraan kita. Untuk itu, ada beberapa hal yang sebaiknya dilakukan oleh anak-anak ketika ingin membicarakan kesehatan orang tua mereka. Hal ini dilakukan tentu saja untuk mengurangi miss komunikasi yang kerap terjadi.
Dilansir dari laman verywellfamily.com, sebelum kamu berbicara dengan orang tua, sebaiknya luangkan sedikit waktu terlebih dahulu untuk memikirkan cara terbaik yang mendekati topik tersebut. Jelaskan pada orang tua bahwa kamu sedang peduli karena rasa cinta yang begitu besar kepada mereka.
Untuk itu, berikut adalah beberapa tips yang bisa digunakan, diantaranya:
Meskipun ada kemungkinan orang tua yakin bahwa dia sehat dan bugar, ada kemungkinan lebih besar dia takut menjadi tua atau mati. Dia mungkin tidak ingin mengatasi masalah kesehatannya karena itu akan mengingatkannya bahwa tubuhnya yang menua mulai menurun.
Saat itu terjadi, tanyakan apakah orang tua memiliki kekhawatiran tentang kesehatannya dan lihat apakah dia bersedia untuk berbicara tentang tubuhnya yang semakin menua.
Jika Diazens melihat perubahan dalam kesehatan orang tua di rumah, tunjukkan fakta tentang apapun yang berkaitan dengan kesehatannya dengan lembut.
Katakan sesuatu seperti, ‘ayah, ini kedua kalinya kamu jatuh bulan ini,’ atau ‘Aku perhatikan kamu sekarang sesak napas saat berjalan ke garasi.’
Fakta dapat membantu meningkatkan kesadarannya bahwa ada masalah. Hanya saja, jangan kaget jika orang tua mengecilkan masalah atau mencoba mengubah topik pembicaraan.
Saat anak-anak mengatakan, ‘Kamu tidak pernah menjaga dirimu sendiri,’ pada orang tuanya, kemungkinan akan membuat ayahmu bersikap defensif.
Alih-alih menggunakan kalimat seperti itu, coba katakana, ‘Saya sangat khawatir jika Ayah atau Ibu tidak menemui dokter dalam beberapa tahun.’
Tanyakan apa yang menghalangi orang tua untuk menemui dokter.
Biasanya, ayah atau ibu mengatakan dia tidak bisa mengambil cuti dari pekerjaan untuk sampai ke janji, atau dia mungkin mengatakan dia tidak tahu bagaimana menemukan dokter perawatan primer dalam jaringan karena rencana asuransinya terlalu membingungkan.
Saat itu terjadi, sebagai anak, cobalah untuk menawarkan bantuan kepada mereka agar masalah tersebut bisa terselesaikan.
Kebanyakan ayah tidak menerima nasihat dari anak-anak mereka dengan baik. Jadi bersiaplah untuk melibatkan orang dewasa tepercaya lainnya, jika perlu.
Orang tua mungkin lebih bersedia mendengarkan pasangan, teman, keluarga, atau anggota religinya. Saat kamu tidak mampu untuk mengatasinya, cobalah untuk mencari bantuan dari salah satu dari mereka.
Jangan berharap ayahmu langsung bertindak setelah satu percakapan. Kata-katamu mungkin membutuhkan waktu untuk meresap dalam pikiran orang tua.
Tunggu beberapa saat setelah percakapan pertamamu, dan dengan lembut ungkapkan lagi kekhawatiranmu di kemudian hari.
Pada akhirnya, ayahmu memiliki hak untuk membuat keputusan perawatan kesehatannya sendiri. Jika dia tidak ingin mendapatkan bantuan, kamu tidak bisa memaksanya untuk menemui dokter, mengubah kebiasaannya, atau mencari pendapat kedua.