© Https://www.pexels.com/@bess-hamiti-83687
Apakah ibu mempunyai anak perempuan dan juga laki-laki? Lantas sudahkah Mom mendidik anak-anak ini dengan adil dan tidak dibedakan berdasarkan gendernya? Kenyataannya, masih cukup banyak orang tua yang pilih kasih ke anak yang berbeda gender.
Dilansir dari akun Instagram @ibupedia_id, ternyata masih banyak orang tua yang lebih memfavoritkan dan mendahulukan kebutuhan anak laki-laki dibandingkan anak perempuan. Bahkan, sampai dewasa ada sejumlah orang tua yang lebih banyak menoleransi perbuatan nakal anak laki-lakinya ketimbang anak perempuannya.
Tentunya, hal seperti ini tidak hanya merugikan anak perempuan, tetapi juga melanggengkan sikap superioritas anak laki-laki dibandingkan anak perempuan. Selain itu, akan menimbulkan efek manja dan beban mental yang ditanggung anak laki-laki karena berusaha memenuhi ekspektasi keluarganya.
Sebagai orang tua tentu Mom harus lebih bijaksana dalam mendidik anak dan tidak membedakan perlakuan antara anak laki-laki dengan perempuan. Berikut ini beberapa tips supaya Mom bisa mendidik anak perempuan dan laki-laki dengan adil.
Mom tidak perlu membeda-bedakan mainan untuk buah hati ini berdasarkan dengan gendernya karena fungsinya sebenarnya sama saja agar bermanfaat untuk tumbuh kembang anak. Ibu bisa membelikan beberapa jenis mainan yang bermanfaat misalnya lego, puzzle dan masih banyak lagi.
Sedari kecil, Mom perlu menanamkan ajaran pada anak laki-laki dan perempuan bahwa mencuci dan memasak itu adalah kemampuan dasar untuk bertahan hidup dan bukan hanya tugas seorang perempuan. Biasakan anak laki-laki dan perempuan untuk mencuci piring mereka sejak kecil lalu ajak anak-anak ikut terlibat saat ibu sedang masak.
Salah satu yang penting agar adil dalam mendidik anak laki-laki dan perempuan yaitu memberikan perlakuan yang sama pada mereka. Jangan mewajarkan ketika anak laki-laki bersikap kasar atau berperilaku negatif. Kemudian, berhenti untuk menuntut anak perempuan selalu bersikap anteng dan patuh.
Tentunya anak laki-laki dan perempuan ini berhak mendapatkan pendidikan yang sama. Jauhkan anggapan bahwa anak perempuan tak boleh sekolah tinggi-tinggi karena nanti ujung-ujungnya hanya di dapur. Baik anak laki-laki maupun perempuan, sama-sama boleh sekolah sampai tinggi agar mereka bisa mendapatkan pekerjaan yang bagus di masa depan.