© Shutterstock.com
Ibu memiliki peran yang begitu besar dalam kehidupan anak. Kebanyakan anak menghabiskan lebih banyak waktu dengan ibunya sejak mereka lahir.
Hal ini yang membuat anak bisa sangat bergantung pada ibu mereka. Nggak heran kalau dalam sehari anak bisa memanggil ibunya berkali-kali untuk minta diurus.
Bahkan saat ada orang dewasa lain yang bisa membantu mereka, anak-anak biasanya tetap meminta kehadiran sang ibu. Dilansir dari Mom.com, dr. Rachel Busman, direktur gangguan kecemasan di Child Mind Institute, menjelaskan ada aladan mengapa anak terus mencari ibunya di berbagai situasi.
Menurut dr. Busman, usia memengaruhi hal tersebut. Kebiasaan ini sangat alami terjadi pada balita atau anak prasekolah.
" Mereka melihat ibu dan mengasosiasikannya dengan memenuhi kebutuhan mereka," katanya.
Anak-anak belum mengerti tentang pekerjaan dan kesibukan yang kita miliki. Mereka hanya tahu bahwa dia dan ibunya nggak bisa dipisahkan.
Tetapi anak yang memiliki usia lebih besar bisa memiliki alasan ketergantungan yang berbeda. Salah satunya bisa karena perubahan yang terjadi di lingkungan mereka.
Saat anak-anak merasa ada sesuatu yang berbeda, mereka akan mencari rasa nyaman dan aman pada ibu. Hal itulah yang mereka percaya dalam pikiran mereka.
Peran setiap orang di rumah juga bisa memengaruhi hal ini. Kemungkinan besar anak terlalu terbiasa meminta tolong pada satu orang tua atau pengasuh saja dalam kesehariannya.
Setiap orang dalam keluarga memiliki peran mereka. Sebagai contoh, seorang anak meminta sesuatu pada ayah, tapi ayah menolak dan melemparkan keputusan pada ibu.
Pada akhirnya anak melihat bahwa ibu merupakan penentu dari setiap permintaan yang mereka buat. Hal ini menunjukkan pada mereka bahwa semua hal harus ditanyakan pada ibu.
Banyak ibu yang merasa senang bahwa anak bergantung pada mereka. Hal ini menunjukkan bahwa kehadiran seorang ibu diharapkan oleh anak.
Namun, di waktu yang sama hal ini bisa membuat ibu cukup kewalahan. Ibu jadi sulit mencari waktu untuk istirahat karena anak sangat bergantung pada mereka.
Untuk itu, salah satu cara mengatasi masalah ini adalah dengan mulai membuat peraturan untuk anak. Salah satu peraturan itu mungkin berkaitan dengan membuat batasan yang mudah dipahami.
Misalnya, memberikan tanda merah atau hijau di pintu kamar ibu. Jelaskan pada anak bahwa tanda merah artinya kita nggak bisa diganggu, sementara tanda hijau artinya mereka bisa menemui kita.
Menurut dr. Busman, hal penting lainnya adalah dengan memberi tahu orang dewasa lain di rumah bahwa kita sedang melatih anak untuk menetapkan batasan tersebut dan membagi peran secara adil. Dengan begitu, saat ibu nggak bisa diganggu dan anak membutuhkan pertolongan, maka orang dewasa lain yang bertanggung jawab untuk membantu mereka.
Semoga informasi ini bisa membantu ya, Moms!