© Shutterstock.com
Di masa awal kelahirannya, kita harus berusaha memenuhi nutrisi yang dibutuhkan oleh bayi yang akan bermanfaat untuk tumbuh kembang mereka. Hingga saat ini, ASI (Air Susu Ibu) masih menjadi sumber nutrisi terbaik bagi bayi yang direkomendasikan oleh para ahli.
Setiap ibu tentu pernah menghadapi pengalaman pertama dalam pemberian ASI untuk bayi. Banyak hal yang perlu kita ketahui dalam proses pemberian nutrisi tersebut.
Salah satunya adalah tentang cara menyimpan ASI dengan tepat. Dilansir dari Times of India, berikut beberapa tips menyimpan ASI yang telah dipompa.
ASI harus disimpan di tempat paling dingin yang bisa kita temukan. Jauhkan ASI dari paparan sinar matahari langsung. Jangan menyimpan ASI pada suhu lebih tinggi dari 77 F.
Gunakan wadah yang bersih untuk menyimpan ASI. Kita bisa menggunakan botol dengan tutup ulir, gelas plastik keras dengan tutup rapat atau kantong khusus menyimpan ASI. Perhatikan baik-baik karena kantong ASI nggak boleh diisi melewati garis indikator.
Pastikan untuk menutup kantong dengan rapat. Letakkan di wadah penyimpanan makanan yang khusus untuk ASI. Jauhkan dari daging dan makanan mentah lainnya.
Kita bisa menambahkan ASI segar ke dalam ASI yang telah didinginkan. Selalu dinginkan susu baru sebelum menambahkan susu lama.
Menghangatkan ASI lebih dari sekali bisa meningkatkan risiko pertumbuhan bakteri. ASI seharusnya dihangatkan hanya sekali saja. Jangan sampai lupa ya, Moms!
ASI setelah dicairkan nggak bisa dibekukan lagi. Jadi pemberian label pada susu penting dilakukan untuk menghindari pemborosan susu yang nggak terpakai. Simpan susu dalam jumlah kecil dan beri label tanggal yang tepat.
Tips terakhir adalah tentang posisi penyimpanan ASI dalam pendingin. Jangan lupa untuk selalu letakkan ASI di bagian belakang di tengah freezer yang suhunya paling dingin dan konstan.
Semoga informasi ini bisa membantu ya, Moms!