© Freepik
Ramadhan adalah bulan suci bagi umat Muslim di seluruh dunia, menandai periode di mana umat Islam berpuasa dari fajar hingga terbenamnya matahari. Bagi ibu yang sedang menyusui, menjalankan ibadah puasa Ramadhan dapat membawa tantangan tersendiri.
Merawat bayi sambil menjaga kesehatan dan kenyamanan diri sendiri dalam kondisi puasa dapat menjadi pengalaman yang menuntut keterampilan dan kesabaran ekstra. Namun, dengan persiapan yang tepat dan pengetahuan yang memadai, menyusui selama berpuasa dapat dijalani dengan lancar dan aman.
Menyusui saat puasa sebenarnya boleh-boleh saja selama ibu menyusui dalam kondisi sehat dan fit. Puasa tidak akan memengaruhi produksi ASI secara signifikan, karena tubuh ibu akan menggunakan cadangan lemak untuk memproduksi ASI.
Namun, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan agar ibu menyusui tetap sehat dan produksi ASI terjaga selama puasa:
© Freepik
Menjaga tubuh terhidrasi sangat penting selama bulan Ramadhan, terutama bagi ibu yang sedang menyusui. Konsumsilah air dalam jumlah yang cukup saat berbuka dan sahur untuk memastikan tubuh tetap terhidrasi sepanjang hari. Kekurangan cairan dapat mempengaruhi produksi ASI, jadi pastikan untuk minum lebih banyak air daripada biasanya.
ASI sebagian besar terdiri dari air, oleh karena itu, konsumsi cairan yang cukup sangat penting untuk menjaga kualitas dan kuantitas ASI. Selama bulan puasa, ketika ibu tidak dapat minum selama periode puasa dari terbit hingga terbenamnya matahari, ada risiko dehidrasi yang lebih besar. Kekurangan cairan dapat menyebabkan penurunan produksi ASI, yang pada gilirannya dapat mengurangi asupan nutrisi dan cairan bagi bayi.
© Freepik
Saat berbuka dan sahur, pilihlah makanan yang mengandung nutrisi penting bagi ibu menyusui. Prioritaskan makanan yang kaya akan protein, karbohidrat kompleks, lemak sehat, serta serat dan vitamin. Konsumsi makanan yang memberikan energi tahan lama dan menjaga kadar gula darah tetap stabil, seperti biji-bijian utuh, sayuran hijau, buah-buahan, dan sumber protein nabati atau hewani rendah lemak.
menjaga pola makan yang seimbang dapat membantu ibu menyusui mendapatkan semua nutrisi yang diperlukan untuk mempertahankan kesehatan tubuh mereka sendiri. Saat berpuasa, waktu makan menjadi terbatas, jadi penting untuk memilih makanan yang memberikan nutrisi penting seperti protein, karbohidrat kompleks, lemak sehat, serta vitamin dan mineral.
© Freepik
Dengarkan tubuh kita dan beristirahatlah saat diperlukan. Jika merasa lelah atau lesu, istirahatlah sejenak dan jangan ragu untuk meminta bantuan dari anggota keluarga atau teman untuk membantu merawat bayi. Istirahat yang cukup akan membantu menjaga kesehatan dan keseimbangan emosional ibu.
Istirahat yang cukup memungkinkan ibu untuk memperbaharui energi mereka dan mengurangi risiko kelelahan yang berlebihan selama bulan puasa. Selama periode puasa, waktu tidur dapat terpotong akibat bangun di waktu dini hari untuk sahur dan melakukan ibadah malam.
© Freepik
Berbicaralah dengan pasangan, anggota keluarga, atau teman-teman tentang kebutuhan selama bulan puasa, termasuk kebutuhan untuk istirahat dan makan dengan cukup. Dukungan dari orang-orang terdekat dapat sangat membantu dalam menjalani puasa dan merawat bayi dengan nyaman.
Komunikasi terbuka memungkinkan ibu menyusui untuk menyampaikan kebutuhan dan kekhawatiran mereka terhadap anggota keluarga dan lingkungan sekitar. Selama bulan puasa, perubahan dalam pola makan dan tidur, serta kurangnya asupan cairan, dapat mempengaruhi kesejahteraan ibu yang menyusui.
Dalam Islam, ibu menyusui diwajibkan untuk mengganti puasa jika khawatir puasanya akan membahayakan dirinya atau bayinya. Hal ini berdasarkan firman Allah SWT dalam QS. Al-Baqarah ayat 184:
" Dan wajib bagi orang-orang yang berat menjalankannya (puasa) membayar fidyah, yaitu memberi makan seorang miskin. Barang siapa yang dengan kerelaan hati mengerjakan kebajikan, maka itu lebih baik baginya. Dan berpuasalah itu lebih baik bagimu jika kamu mengetahui."
Menyusui saat puasa aman dilakukan selama ibu menyusui dalam kondisi sehat dan fit. Pastikan untuk memperhatikan asupan nutrisi, cairan, dan istirahat yang cukup selama puasa. Jika merasa tidak sehat, segera batalkan puasa dan konsultasikan dengan dokter.