Tradisi Mencukur Rambut Bayi, Sebenarnya Buat Apa Sih?

Reporter : Mila
Senin, 3 Februari 2020 10:09
Tradisi Mencukur Rambut Bayi, Sebenarnya Buat Apa Sih?
Bener ga sih bisa membuat rambut bayi lebih kuat dan lebat?

Di Indonesia tradisi mencukur rambut bayi sampai gundul sudah kita kenal sejak lama. Tradisi ini biasanya dibareng waktu acara aqiqah. Disamping untuk mematuhi tradisi yang ada, mencukur rambut bayi dianggap bisa memperkuat akar rambut, yang membuat rambut bayi kelak jadi kuat dan lebat saat dewasa. Tapi, apakah hal itu memang benar?

1 dari 3 halaman

Kepercayaan 'orang dulu' berangkat dari teori bahwa rambut bayi masih sangat lembut dan rapuh, sehingga kalau tidak dicukur sampai gundul, bayi akan tumbuh dewasa dengan rambut bayinya yang mudah patah. Ternyata ini adalah mitos.

Secara medis, mencukur rambut bayi sampai gundul tidak akan membuat rambut baru tumbuh jadi lebih kuat dan lebat.

Mencukur Rambut Bayi

2 dari 3 halaman

Melansir Hellosehat, rambut manusia tumbuh dari folikel yang ada di bawah lapisan kulit kepala. Meskipun orang tua mencukur rambut bayi sampai gundul, folikel rambut bayi engga bakal terpengaruh sama sekali. Jadi, rambut baru yang tumbuh setelah dicukur tetap memiliki sifat yang sama seperti sebelumnya.

Rambut baru yang tumbuh mungkin terasa lebih lebat, tapi itu karena panjangnya merata. Sedangkan, rambut bayi yang dibiarkan tumbuh alami panjangnya tidak sama karena tiap helai rambut memiliki kecepatan tumbuh yang berbeda. Akibatnya, rambutnya akan terasa lebih tipis dibandingkan rambut bayi yang kepalanya pernah dicukur sampai gundul.

3 dari 3 halaman

Namun, terlepas dari keyakinan itu, tradisi mencukur rambut bayi juga sering dijadikan sebagai sebuah bentuk rasa syukur dan terima kasih atas kelahiran bayi. Jadi, mau mencukur rambut bayi atau tidak kembali pada pilihan masing-masing orangtua dan keluarga.

Beri Komentar