© Shutterstock.com
Anak perempuan biasanya lebih memperhatikan penampilan mereka dibandingkan dengan anak laki-laki. Mereka mungkin akan kepikiran saat ada teman yang mengejek kalau warna kulitnya gelap, dekil, rambut keriting, jelek dan lain sebagainya.
Dilansir dari laman parenting.co.id, psikolog Ratih Ibrahim mengatakan bahwa kesadaran penampilan anak ini biasanya terjadi pada usia antara 2,5 sampai 3,5 tahun. Pada usia tersebut, anak mulai keluar dari cangkang egosentrismenya untuk membentuk dirinya sesuai dengan apa yang sudah mereka pahami.
Umumnya, anak pun akan mulai merasa tidak percaya diri dengan penampilannya ketika ia berbeda dengan teman-temannya. Hal inilah yang disampaikan oleh Miriam Kaufman, Associate Professor of Pediatric Fakultas Kedokteran, Universitas Toronto.
Dikutip dari laman halodoc.com, tingkat pertumbuhan fisik yang berbeda kepada anak dapat membuatnya jadi malu, takut, atau bahkan merasa aneh. Akibatnya, anak pun jadi tidak percaya diri dengan penampilannya. Lantas, bagaimana cara ibu membantu anak yang sedang dalam kondisi ini?
Trik untuk membantu anak yang mulai merasa tak PD dengan penampilannya ini yaitu dengan menerangkan kepada buah hati bahwa mereka masih dalam masa pertumbuhan. Anak perlu mengetahui bahwa mereka masih dalam masa pertumbuhan sehingga penampilannya masih sangat mungkin untuk berubah.
Berikan anak penjelasan pula bahwa penampilan fisik ini tidak akan menentukan kesuksesan buah hati. Walaupun mungkin anak agak gelap atau yang lainnya, tetapi perbedaan fisik ini tak adakan terlalu berpengaruh terutama di masa sekolahnya karena yang dinilai adalah kecerdasan anak.
Pastikan bahwa anak tidak memendam sendiri perasaannya ketika dia merasa kurang percaya diri dengan penampilannya. Buat anak mau terbuka kepada ibu mengenai hal tersebut sehingga ia pun tak akan sampai stres atau mengalami masalah kesehatan lainnya.