© Tolerance.org
Semua orang rasanya udah tahu kalau tindakan bullying itu adalah masalah besar yang nggak bisa dianggep remeh. Kita semua harus bekerjasama untuk menghentikan tindakan bully di lingkungan kita.
Tapi banyak orang tua yang masih nggak tahu gimana sih caranya menghentikan tindakan bullying? Nggak pernah ada pelajaran yang ngajarin tentang hal itu.
Banyak sekolah yang udah berusaha ngasih seminar anti tindak kekerasan di sekolah. Tapi nyatanya hal itu nggak benar-benar berhasil karena masih banyak kasus bullying di sekolah yang kerap terjadi. Jadi bisa disimpulkan kalau pendekatan itu nggak bekerja dengan baik.
Dari yang saya baca di TODAY, sebuah survei yang dilakukan pada orang tua menunjukkan bahwa sebagian besar mengungkapkan kalau anak mereka pernah mengalami penindasan di sekolah. Tapi mirisnya, banyak yang mengatakan kalau sekolah anak mereka nggak menganggap tindakan itu sebagi hal yang serius.
Beberapa penelitian juga menunjukkan kalau ternyata program anti-kekerasa cuma bisa mengurangi hal itu sebesar 20% aja. Para ahli pun sepakat kalau program yang kebanyakan nggak dilakukan secara rutin itu pun nggak banyak memberikan pengaruh.
Sementara, banyak sekolah yang nggak sadar kalau tindakan bullying nggak bisa dihilangkan hanya dalam semalam. Sebagian besar cuma mengadakan seminar dengan mendatangkan pemateri, dan kebanyakan hanya melakukannya sesekali. Jelas hal itu nggak akan berhasil.
Limber, Profesor dari Universitas Clemson, mengungkapkan bahwa bullying adalah fenomena yang rumit.
" Ada banyak alasan mengapa anak-anak menggertak, mengapa anak-anak mungkin menjadi sasaran. Suatu pendekatan harus komprehensif dan menyentuh semua faktor risiko dan benar-benar tidak dapat dilihat sebagai penanganan jangka pendek," ungkapnya.
Solusi umum yang biasanya dilakukan sekolah adalah mempertemukan korban dan pelaku bullying untuk duduk bersama dan berjanji untuk nggak mengulangnya. Meskipun kedengarannya masalah bisa selesai, tapi hal itu justru bisa jadi bumerang.
Masalah bullying nggak bisa benar-benar selesai hanya dengan melakukan itu. Justru cara itu bisa bikin tindak bullying makin meningkat.
Sekolah di California telah memasukkan pendidikan anti-bullying ke dalam kurikulum mereka. Meski belum ada data nyata dari keberhasilan program itu, tapi sang kepala sekolah sudah bisa melihat perubahan pada muridnya. Dia mengungkapkan bahwa dia melihat sendiri para muridnya yang suka mengganggu temannya, mulai berubah menjadi anak yang lebih empatik.
Meski nggak bisa memberantas tindak bullying di seluruh dunia, tapi paling enggak kita bisa membantu mengurangi hal itu di sekitar kita. Dukungan dari sekolah dan orang tua menjadi hal yang penting untuk memberantas tindakan bully di sekolah. Jangan sampai kita berhenti berusaha untuk menghentikan tindakan yang bisa mematikan mental ini.
Bagaimana menurut kamu?
