© Verywellfamily
Seperti yang kita ketahui bersama, anak kecil memang memiliki sifat polos. Baru-baru ini diketahui ada anak kecil dari di Chili yang tanpa sengaja membunuh seekor semut dengan mainan sepedanya. Reaksi emosinal anak tersebut membuat ribuan hati netizen ikut meleleh.
Dalam sebuah video yang diunggah di Youtube, anak laki-laki ini menangis setelah mengetahui ia telah membunuh seekor semut dengan mainan sepedanya. Anak ini merasa bahwa itu perbuatan kejam. Ia merasa bersalah sampai-sampai memikirkan perasaan keluarga dari semut tersebut.
“ Bagaimana jika dia punya keluarga dan keluarganya tidak tahu dia sudah mati?" kata anak berusia sekitar 4 tahun itu.
Mengetahui hal itu, sang ibu segera menenangkan anak dan mengatakan bahwa hal yang dilakukan anaknya tidak disengaja. Namun tetap, tidak ada yang bisa membuat rasa bersalah anak tersebut hilang.
Emosi adalah hal yang bisa dialami baik orang dewasa maupun anak-anak. Namun bedanya, emosi pada orang dewasa didapat melalui introspeksi, sedangkan anak-anak masih banyak memiliki keterbatasan dalam melakukan introspeksi.
Emosi yang dialami anak dalam video tersebut adalah wajar. Kepolosan pada anak kadang memang berdampak pada luapan emosi yang ia keluarkan.
Dalam hal ini orang tua harus mendampingi dan memberikan pemahaman (understanding) pada anak bahwa hal tersebut tidak perlu terlalu disesali. Dengan memberikan pemahaman, orang tua juga sekaligus membimbing anak untuk mengetahui batas-batas tingkah laku dalam meluapkan suatu emosi.
Jika hal ini terus ditanamkan pada anak, maka anak akan bisa belajar untuk mengontrol emosinya.