© Twitter.com / Febririansahh
Beberapa waktu lalu, ada sebuah video yang sempat viral di jagat Twitter. Dalam video tersebut, terlihat tukar peran antara seorang bapak yang naik di atas sepeda roda tiga milik anaknya. Anaknya sendiri mendorong sepeda yang dinaiki sang bapak.
Entah ada dendam apa, si anak mendorong sepeda tersebut sampai membentur pembatas jalan. Si bapak--Ink, vokalis band Rosemary--pun tersungkur ke semak-semak yang berada di sana. Terdengar tawa si ibu dari balik kamera yang merekam.
Dengan ini saya berjanji akan mengurangi kegoblokan saya di masa muda, agar tidak di balas oleh anak saya kelak, terimakasih. pic.twitter.com/xFlNPqPqJo
— febririansah (@febririansahh) February 3, 2020
Di luar kejadian malang yang menimpa si bapak--namun menyenangkan bagi si anak--kebiasaan untuk bermain bersama anak seperti itu cukup baik untuk diteruskan.
Bermain bersama anak bisa menumbuhkan kedekatan antara orang tua dan anak. Selain itu, menurut laporan The American Academy of Pediatrics (AAP), anak yang bermain bersama orang tuanya akan memiliki otak, tubuh, dan kemampuan interaksi sosial yang lebih berkembang.
Terhitung sejak usia enam bulan, anak sudah bisa untuk mulai diajak bermain. Permainan sederhana saja seperti 'ci luk ba' bisa sangat bermanfaat. Saat anak tersenyum, pada saat itu juga kita secara nggak langsung sudah mengajarkan kemampuan emosi sosial.
Selanjutnya, di usia tujuh bulan sampai satu tahun, kamu bisa biarkan bayi bebas merangkak untuk mengeksplor ruangan di rumah. Pastikan juga kondisinya aman agar bayi nggak terluka.
Di usia hingga tiga tahun, kamu bisa menambahkan porsi bermain yang lebih. Beri balok permainan atau puzzle untuk melatih logika dan pengenalan bentuk. Ajak untuk berjalan-jalan atau main engklek untuk mengenal berbagai gerak tubuh. Ajak dia bernyanyi untuk mengenalkan nada dan kata.
Saat anak sudah menginjak usia empat sampai enam tahun, kamu bisa mulai memberi porsi bermain yang lebih. Bermain pura-pura bisa jadi pilihan untuk melatih imajinasinya. Kamu juga bisa mengajaknya melakukan hal yang sedikit ekstrim seperti memanjat, bergelantungan, atau melakukan roll depan. Tentu bimbinglah dia agar tetap aman.
Meluangkan waktu untuk bermain bersama anak adalah salah satu cara terbaik untuk mengajarkan banyak hal kepadanya. Tumbuhkan rasa ingin tahu dan kreativitasnya agar dia tumbuh menjadi anak yang ceria dan sehat secara mental. Kamu pasti juga akan ikut bahagia kalau bisa jadi saksi perkembangan anakmu.
Kalau seperti video di atas, sepertinya yang bahagia cuma si anak yang mendorong dan ibu yang merekam, sementara si bapak kesakitan karena 'nyusruk' ke semak-semak.
Selamat bermain!