© Twenty20 Via Mom.com
Penyakit mental masih menjadi sebuah fenomena yang diremehkan oleh banyak orang. Padahal jika dibiarkan, penyakit mental bisa sangat berbahaya. Banyak orang yang masih nggak memahami dengan baik tentang penyakit mental. Beberapa bahkan masih berpikir bahwa penyakit ini bukanlah hal yang serius dan kenyataan itu justru sangat mengkhawatirkan.
Sebagai orang tua kita juga harus memahami informasi terkait penyakit mental. Nggak cuma orang dewasa, tapi anak juga bisa mengalami penyakit mental dan menunjukkan tanda-tandanya sejak muda. Tindakan tepat waktu bisa membantu kita mengatasi masalah penyakit mental pada anak.
Dari yang saya baca di Times of India, para ahli kesehatan mental mengungkapkan bahwa anak-anak berusia 5 tahun bisa mengalami stes dan penyakit mental seperti skizofernia dan gangguan bipolar yang akan meledak pada usia 14 tahun. Jika orang tua sudah mengetahuinya sejak dini, akan sangat bermanfaat untuk mengobati gejala-gejala lain dan mencegah hal itu menjadi lebih besar dan berbahaya.
Seperti yang kita ketahui, anak-anak menghabiskan banyak waktu mereka di sekolah. Tapi kenyataannya sekolah nggak ada yang siap untuk menangani masalah kesehatan mental pada anak.
Menurut psikiatri anak, Dr. Pervin Dadachandji, sebagian besar sekolah bergantung pada konsultan untuk menangani masalah kesehatan mental anak. Padahal menurutnya keterampilan konseling dasar sangat penting untuk dimiliki oleh para guru agar bisa turun tangan membantu menangani masalah kesehatan mental anak.
Dr. Previn juga mengungkapkan bahwa diagnosis dini merupakan kunci utama dalam mengobati gangguan kesehatan mental secara efektif. Komunikasi yang baik dengan anak bisa menolongnya dari kondisi yang lebih berbahaya di masa depan.
Selanjutnya psikiatri anak itu juga mengatakan bahwa orang tua juga harus membentuk komunikasi yang baik dengan anak sejak mereka masih kecil.
" Kita harus mengajari anak-anak kita bagaimana menjadi sadar secara emosional. Kebetulan, orang tua hanya mengenali dan mengatasi masalah amarah tetapi ada emosi lain yang juga membutuhkan perhatian yang sama. Misalnya, jika anak laki-laki berbadan besar mengeluh kepada orang tuanya tentang masalah yang dimilikinya, reaksi langsung mereka adalah untuk melawannya sendiri (karena dia adalah anak lelaki besar) tetapi jika orang tuanya mengatakan kepadanya bahwa mereka menghargai dia yang mau terbuka tentang masalah ini dan mengajarinya bagaimana cara menanganinya dengan cara yang masuk akal, itu akan membuat dia lebih siap mengahadapi kesulitan," ungkap Dr. Previn.
Dr Previn juga bercerita bahwa dirinya paling sering mendapatkan kasus anak-anak yang menderita kecemasan dan depresi yang diikuti dengan melukai diri sendiri, penyalahgunaan narkoba, hingga hubungan seksual. Untuk itu penting bagi setiap orang tua untuk membangun komunikasi yang baik dengan anak agar kasus-kasus seperti itu bisa segera diatasi dengan baik.
Semoga informasi ini bisa bermanfaat untuk kamu ya!