© Https://www.shutterstock.com/g/szefei
Imunisasi anak biasanya ada cukup banyak dan perlu dilakukan setiap tahunnya untuk menjaga kesehatan buah hati dan meningkatkan imunitas di dalam tubuh si anak tersebut serta terhindar dari penyakit.
Karena ada banyak imunisasi yang dilakukan anak, mungkin orang tua sampai lupa apa saja imunisasi yang sudah dilakukan oleh buah hati terutama kalau sampai buku KIA-nya hilang sehingga tak ada catatan imunisasi apa saja yang sudah diberikan.
Namun, ibu tak perlu khawatir dulu karena ada solusi untuk mengatasi masalah tersebut. Dilansir dari laman orami.co.id, Prof. DR. Dr. Soedjatmiko, SP.A(K), Msi, Sekretaris Satgas Imunisasi memberikan jawabannya.
Ketika orang tua lupa imunisasi apa saja yang sudah dilakukan oleh anak karena buku atau catatan yang hilang, maka sebaiknya Mom menanyakan kepada dokter anak untuk memberikan buah hati imunisasi yang direkomendasikan prioritas oleh dokter tersebut.
Sebagai contoh, ketika cuaca lagi memasuki musim penghujan, mungkin dokter anak akan mengutamakan memberikan si kecil imunisasi influenza terlebih dulu supaya anak tidak sampai terserang flu dan batuk.
Dokter kemungkinan juga akan melihat usia anak dan bakal memberikannya imunisasi yang terdekat dengan umurnya tersebut sehingga Mom tidak perlu terlalu cemas meski lupa imunisasi apa saja yang sudah diberikan pada anak.
Dikutip dari Centers for Disease Control and Prevention, bila ibu lupa anak sudah diberikan imunisasi apa saja, sebenarnya boleh-boleh saja memberikan imunisasi ulang kepada si kecil dan hal tersebut bersifat aman untuknya.
Imunisasi yang aman diberikan ini yaitu imunisasi yang sudah pernah didapatkan sebelumnya oleh anak atau mungkin yang belum pernah sama sekali. Dengan catatan, pemberian imunisasi ulang ini dalam interval jarak yang agak jauh.
Bila Mom ingin melakukan pengecekan melalui tes darah untuk melihat imunisasi apa saja yang sudah diberikan pada anak, hal ini masih sulit untuk dilakukan dan biayanya pun cukup tinggi. Oleh karena itulah, sebaiknya ibu menanyakan langsung kepada dokter anak perihal tindakan yang tepat untuk dilakukan.
