©alazharmemorialgarden.com
Hari ditimbangnya amal manusia dinamakan Yaum al-Mizan. Di hari itu, manusia akan dipanggil satu persatu lalu akan diperlihatkan segala amal perbuatan yang telah mereka alakukan selama di dunia.
Allah Ta’ala berfirman:
QS. Al-Ghasyiyah: 25 – 26
“Sungguh, kepada Kami-lah mereka kembali. kemudian sesungguhnya (kewajiban) Kami-lah membuat perhitungan atas mereka.”
(QS. Ibrahim : 41)
"Ya Tuhan kami, ampunilah aku dan kedua ibu bapakku dan semua orang yang beriman pada hari diadakan perhitungan (Yaumul Hisab).”
QS. Shad : 16
" Dan mereka berkata, “ Ya Tuhan kami, segerakanlah azab yang diperuntukkan bagi kami sebelum hari perhitungan (Yaumul Hisab).”
QS. Al Anbiya: 47
" Dan Kami akan tegakkan timbangan yang adil pada hari Kiamat, sehingga tidak seorang pun yang dirugikan walaupun sedikit. Jika amalan itu hanya seberat biji sawipun, pasti Kami akan mendatangkan (pahala)nya. Dan cukuplah Kami sebagai pembuat perhitungan.”
QS. Al A’raf: 8-9
“ Timbangan pada hari itu (menjadi ukuran) kebenaran, barangsiapa yang berat timbangan (kebaikan) nya, maka mereka itulah orang-orang yang beruntung, Dan barangsiapa yang ringan timbangan (kebaikan) nya, maka mereka itulah orang-orang yang merugikan dirinya sendiri, karena mereka mengingkari ayat-ayat Kami.”
Allah Ta’ala berfirman dalam surah An-Nur:24.
“ Pada hari (ketika), lidah, tangan dan kaki mereka menjadi saksi atas mereka terhadap apa yang dahulu mereka kerjakan.”
Siap saja tentu berharap timbangan amal baiknya leih berat ketimbang amal buruk. Rasulullah sendiri sudah memberitahukan amalan apa aja yang akan memperberat timbangan kebaikan, yakni berakhlak mulia.
“ Sesungguhnya di antara amalan yang paling berat dalam timbangan amal pada hari Kiamat adalah berakhlak bagus,” (HR Ath-Thabrani).
Amalan lainnya yakni mengucapkan kalimat thayyibah.
Dua amalan yang tidaklah dihitung (dijaga) oleh seorang muslim kecuali akan masuk surga. Dua amalan itu sangat sederhana, namun orang yang menunaikannya sedikit. Ditanya oleh para sahabat, ‘Amal apa itu, wahai Rasulullah?’ Beliau meneruskan, ‘Salah seorang kalian bertasbih sepuluh kali, membaca tahmid sepuluh kali, dan membaca takbir sepuluh kali setiap usai shalat. Jadi totalnya 150 kali dalam lisan, namun jadi 1500 dalam timbangan amal,’” (HR Ibnu Majah, at-Tirmidzi, dll).
Dikutip dari buku Jurnal Pendidikan Konvergensi Oleh Qosmedia Team, Yaumul Mizan adalah hari di mana amal manusia ditimbang. Amal baik yang lebih berat daripada amal buruk akan membuat manusia tersebut mendapat balasan surga. Namun bila sebaliknya, manusia tersebut akan mempertanggung jawabkannya di neraka.
Sedangkan seperti yang dijelaskan sebelumnya bahwa Yaumul Hisab adalah hari diperhitungkannya amal manusia. Baik ataupun buruk akan diperhitungkanoleh Allah SWT dan akan diberikan balasan yang setimpal.
Yumul Hisab terjadi setelah hari dibangkitkannya manusia dari alam kubur yang disebut dengan Yaumum Ba'ats dan Yaumul Mahsyar yakni hari berkumpul di Padang mahsyar. Di padang ini, manusia menerima catatan amalnya selama hidup di dunia.
Dan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam sering berdoa di dalam sholat dengan mengucapkan:
Allohumma haasibni hisaaban yasiiro (Ya Allah, hisablah diriku dengan hisab yang mudah).”
Kemudian ‘Aisyah radhiyallahu ‘anha bertanya tentang apa itu hisab yang mudah? Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam menjawab: “ Allah memperlihatkan kitab (hamba)-Nya kemudian Allah memaafkannya begitu saja. Barangsiapa yang dipersulit hisabnya, niscaya ia akan binasa.” (Diriwayatkan oleh Ahmad, VI/48, 185, al-Hakim, I/255, dan Ibnu Abi ‘Ashim dalam Kitaabus Sunnah, no. 885. Hadits ini dinilai shohih oleh al-Hakim dan adz-Dzahabi).
Ada perkara yang akan ditanyakan oleh Allah SWT saat Yaumul Hisab, diantaraya:
Berdasarkan artikel di atas, kita bisa mengetahui bahwa hari dihitungnya amal perbuatan manusia yakni Yaumul Mizan. Semoga bermanfaat.