© Shutterstock.com
Moms mungkin udah sering mendengar ya istilah penyakit anoreksia? Yups, penyakit gangguan makan yang bisa berakibat fatal bagi siapa saja yang mengalaminya.
Ini juga bisa terjadi pada remaja di rumah loh, Moms. Penderita penyakit anoreksia ini biasanya akan mengonsumsi makanan dalam jumlah yang sangat tebatas. Bahkan, nggak sedikit dari mereka yang mengalami merasa sering kelaparan.
Akibatnya, remaja yang mengalami gangguan makan ini bisa menjadi sangat kurus bahkan sampai kekurangan gizi namun mereka tetap merasa jika tubuh mereka kelebihan berat badan. Apakah remaja di rumah menunjukkan ciri-ciri demikian?
Dikutip dari psychologytoday.com, anoreksia lebih banyak dialami oleh wanita. Sekitar 45 persen dari mereka yang menderita anoreksia memiliki keinginan untuk menjadi lebih kurus loh, Moms.
Pederita kelainan makan yang lebih banyak dialami oleh anak muda dan sebagian besar wanita ini biasanya akan merahasiakan gejalanya sampai mereka benar-bener kecanduan gangguan makan.
Pada umumnya, beberapa orang tua menggambarkan remaja yang mengalami tampak seperti menghindari makanan atua mengungkapkan berbagai alasan yang terdengar normal untuk tidak makan makanan tertentu. Hal itu tentu saja dilakukan remaja sebagai upaya mereka untuk menghindari makanan.
Istilah Anoreksia mengacu pada 'tanpa nafsu makan' yang kerap diucapkan oleh remaja. Pada umumya, gangguan makan ini ditandai dengan berat badan yang sangat rendah, rasa takut berlebihan pada kenaikan berat, dan enggan makan dengan berbagai alasan.
Tapi Moms, pada kondisi remaja atau siapa saja yang mengalami gangguan makan anoreksia ini akan sering merasa lapar loh. Namun hal berbalik justru akan dilakukan dengan menahan rasa lapar mereka. Pada akhirnya, kondisi ini menjadi sumber kebanggaan bagi remaja.
Nah, jika demikian Moms harus lebih selektif lagi ya dengan alasan-alasan anak-anak untuk menolak makan.
Sebenarnya, penyebab pasti dari gangguan makan Anoreksia ini masih belum diketahui, Moms. Namun, kondisi ini lebih banyak dialami oleh wanita muda, orang tua, atau remaja perempuan.
Dikutip dari laman webMD, factor psikologis, lingkungan, dan sosial juga sangat berpengaruh dengan perkembangan anoreksia pada seseorang loh.
Biasanya, remaja Moms yang mengalami anoreksia menjadi percaya bahwa hidup mereka akan lebih baik jika saja tubuhnya menjadi lebih kurus. Akhirnya, remaja menjadi lebih cenderung perfeksionis soal bentuk tubuhnya.
Ada dua jenis anoreksia, yakni terkait dengan jenis gangguan makan yang berbeda yang disebut bulimia, yang ditandai dengan 'bingeing and purging'. Pada kondisi ini baisanya mereka akan makan pada umumnya dan kemudian dengan sengaja memuntahkan makanan mereka.
Sedangkan jenis lainnya memanifestasikan dirinya melalui pembatasan makanan dan kalori yang parah.
Secara umum anoreksia dibedakan menjadi lima jenis, yang terdiri sebagai berikut.
• Anoreksia Nervosa, Tipe Pembatasan
Tipe Pembatasan adalah subtipe anoreksia yang paling umum dikenal.
Remaja atau siapa saja yang mengalaminya akan menjaga berat badan mereka dengan penurunan terutama melalui diet, puasa, dan olahraga berlebihan.
• Anorexia Nervosa, Binge-Eating & Jenis Pembersihan
Ini biasanya memiliki gejala yang lebih parah, Moms. Mereka yang didiagnosis dengan Anorexia Nervosa adalah mereka yang terlibat dalam perilaku restriktif serta perilaku makan berlebihan dan kompensasi pembersihan, seperti muntah yang diinduksi sendiri atau penyalahgunaan obat pencahar, diuretik, atau enema.
• Anoreksia Nervosa atipikal
Anoreksia Nervosa menggambarkan presentasi gejala yang khas dari gangguan makan dan menyebabkan penderitaan signifikan secara klinis tetapi tidak memenuhi kriteria penuh untuk diagnosis spesifik.
• Anoreksia Atletik
Jenis ini biasanya dikenal dengan anoreksia olahraga yang mengacu pada istilah di mana remaja atau individu akan melakukan olahraga berlebihan atau kompulsif dan tidak mengkonsumsi kalori yang diperlukan untuk makanan.
