© Shutterstock.com/Kvitka Fabian
TikTok menjadi media yang menyajikan berbagai konten menarik, mulai dari promosi sampai video review yang segar dan menarik perahatian. Menjadi media kreativitas, TikTok tentu menyajikan pengalaman lebih menyenangkan untuk berbagi cerita bagi semua kalangan karena memberikan audio visual yang menyenangkan.
Tidak heran jika banyak pengguna media social ini lebih tertarik pada suatu produk tertentu, termasuk makanan dan minuman setelah melihat reviewnya melintas di halaman beranda. Mungkin kamu salah satunya, tentu udah sering atau bahkan kemakan sama racun TikTok?
Jika benar, kamu adalah satu dari 71 persen orang yang terpengaruh dengan konten video TikTok. Dikutip dari Liputan6.com pada Selasa (26/10/2021), Head of Business Marketing TikTok Indonesia, Sitaresti Astarini mengungkapkan hal tersebut.
" Pengguna juga dapat menemukan brand-brand dan hal menarik lainnya yang pada akhirnya mendorong hasrat orang untuk berbelanja," kata Sitaresti Astarini dalam acara Media Group Interview TikTok yang dilakukan secara daring.
Scrolling TikTok, menemukan video review makanan, keracunan konten, lalu membeli produk karena iklan di TikTok adalah siklus pengguna social media. Benar tidak?
Menurut Head of Business Marketing TikTok Indonesia, sekitar 71 persen pengguna TikTok lebih terbuka terhadap iklan-iklan untuk menemukan produk baru yang ada di sana. Dan 71 persen pengguna TikTok itu juga cenderung membeli produk yang mereka lihat dalam video yang beredar.
Semakin banyak konten kreatif yang menjadi media promosi produk sehingga menyebabkan persaingan pasar melalui konten TikTok semakin kuat.
" Sementara 67 persen TikTok users setuju bahwa TikTok membantu mereka dalam mendapatkan inspirasi atau ide tentang produk atau brand yang mereka yang sebelumnya mereka belum tahu," ungkap Astarini.
Menurut Astarini, konsumen lebih memperhatikan pengeluaran mereka untuk kategori personal care. Bahkan sebanyak 68 pengguna TikTok bersedia untuk mengeluarkan biaya lebih untuk brand yang mereka sudah kenal sebelumnya.
" Jadi, penting brand di sini untuk tetap eksis untuk terus secara konsisten muncul di dalam sistem TikTok agar terus diingat," kata dia.
Di masa pandemi, sebanyak 71,2 persen pengguna TikTok memilih belanja secara online dan tren tersebut akan terus berlanjut. Kondisi itu juga meningkatkan permintaan terhadap konten-konten informatif ketimbang kreator konten. Hal itu juga terlihat dari para pengguna yang percaya pada review online terhadap suatu produk daripada kreator konten karena lebih relevan untuk dikonsumsi.
Berdasarkan data, sebanyak sebanyak 45 pengguna yang memiliki ketertarikan pada kategori kecantikan dan kosmetik. Sementara, 71 persen mereka yang memiliki ketertarikan pada makanan dan minuman.
Pengguna TikTok juga mengungkapkan, mereka menemukan suatu brand secara online. Artinya, mereka meriset secara online sebelum membeli suatu produk.
Sementara itu, sebanyak 60 persen pengguna juga mengaku bahwa merasa lebih baik setelah menikmati konten di dalam TikTok. Alasannya, karena konten yang ada menyenangkan.
" Jadi, saat orang datang ke platform TikTok, mereka menonton video-video. Setelah itu, mereka merasa lebih baik setelah menonton konten yang ada dalam TikTok," kata dia.
Berdasarkan hal tersebut, dapat dikatakan bahwa TikTok saat ini menjadi platform yang dapat memengaruhi pengguna untuk bisa berbelanja.
Diazens termasuk ke dalam salah satu daftarnya atau bukan nih?