© Makanpakereceh.com
Beberapa hari yang lalu media sempat digegerkan dengan adanya yayasan sosial yang memeberikan bantuan berupa nasi anjing. Polemik muncul ketika ada sebuah ikatan yang hendak melaporkan yayasan sosial tersebut karena dianggap melecehkan warga yang menerima bantuan.
Nahloh, kok jadi artikel yang menegangkan begini. Nggak dong, artikel ini nggak akan membahas tentang polemik nasi anjing yang sempat ramai beberapa hari yang lalu.
Ya bukan apa-apa dari pada membahas tentang hal rumit ya mending membahas hal yang menyenangkan saja, kan? Ada satu poin menarik dari polemik yang tejadi tempo hari tersebut. Yaitu penamaan makanan dengan nama hewan.
Seperti yang sudah kita ketahui, sepertinya bukan kali ini saja. Sudah banyak sekali makanan yang mempunyai nama hewan seperti nasi kucing. Ya bedanya nasi anjing muncul di saat yang kurang tepat. Lah, kok balik lagi?
Jadi gini, ternyata banyak sekali loh makanan yang yang mempunyai nama hewan, ini dia daftarnya:
Ini adalah salah satu menu wajib yang ada di angkringan khas daerah jawa tengah. Di atas nasi putih ditambahkan lauk seperti ikan, tempe, dan sambal. Konon, porsinya yang sedikit seperti dipuntukkan untuk kucing.
Kali ini masih datang dari Yogyakarta dan Jawa Tengah, yaitu nasi macan yang sudah sangat populer. Dinamai nasi macan bukan karena nasi ini menggunakan lauk macan akan tetapi porsinya lebih besar dari nasi kucing, kira-kira tiga kali lipat seperti mau ngasih makan macan. hehe
Tapi di Jawa Timur juga terdapat nasi macan, tepatnya di Bondowoso. Namanya warung nasi macan Bu Banjir. Nasi porsi jumbo dengan lauk tempe, lele, sampai cumi goreng, dan juga sambal tomat yang lezat.
Nasi monyet atau sego kethek adalah sajian khas dari Desa Wisata Kandri, Gunungpati, Semarang. Dinamai monyet karena di Goa Kreo memang banyak monyet yang hidup. Salah satu sesepuh Desa mengatakan jika nasi monyet sudah ada sejak 2010.
Nasi ini dibungkus daun jati dengan lauk ikan teri, belut, oseng daun pepaya, tahu tempe, ikan asin, sampai telur dadar. Sayangnya nasi monyet hanya ada pada acara-acara tertentu.
Tuhkan, memang banyak makanan yang menggunakan hewan sebagai namanya. Tapi ya bukan berarti hewan tersebut menjadi lauk makanan tersebut. Mungkin jika semua manakan yang menggunakan hewan sebagai namaanya dikumpulkan sudah bisa menjadi kebun binatang kali ya?