© YouTube/Insider
Sebuah peternakan cacing di London Inggris memperkenalkan cacing yang bisa dimakan dan juga ramah lingkungan. Kenapa disebut ramah lingkungan, karena cacing-cacing tersebut bisa diberi makan dengan bahan-bahan sisa yang biasanya terbuang.
Mulai dari makanan sisa, hingga sayur-sayuran yang biasanya dibuang karena cacat sehingga tak laku dijual. Peternakan cacing tersebut bernama Horizon Insects yang mampu memproduksi 50 kg cacing setiap 8 minggu. Selain itu, peternakan ini juga menghasilkan jangkrik.
Menurut info dari laman Business Insider, peternakan tersebut adalah bagian dari program Duke of Edinburg Award yang dilakukan oleh Laurence Mohan. Duke of Edinburg sendiri adalah program untuk mengembangkan skill para pemuda di Inggris.
Mohan memulainya sejak usia belia, hingga keluarganya menyadari potensi dari gagasannya untuk mengembangkan cacing sebagai bahan aternatif makanan. Hingga peternakan cacing dan jangkriknya kini sudah menjadi bisnis keluarga.
Keunggulan pertama kenapa cacing harus dijadikan bahan alternatif adalah karena lahan peternakannya tak memakan tempat. Jikan dibandingkan dengan peternakan lain, cacing hanya membutuhkan sekitar 10 persennya saja.
Selain itu, peternakan cacing juga disebut tak membutuhkan perawatan ekstra seperti halnya hewan ternak lain. Belum lagi cacing ini termasuk yang paling mudah dikembangbiakan. Untuk sekali produksi, serangga penghasil cacing ini bisa menghasilkan 500 butir telur.
Cacing yang dihasilkan dari peternakan tersebut ternyata masih digunakan sebagai bahan campuran. Belum ada satu menu yang hanya menggunakan cacing sebagai bahan utama. Menariknya, cacing yang sudah dimasak memiliki rasa seperti ayam.
" Kadang rasanya bisa seperti kacang-kacangan. Namun juga bisa hampir seperti ayam," kata Mohan dalam video yang diunggah oleh kanal YouTube Insider.
Sementara itu, cacing sendiri disebut mengandung protein dan emoga-3 yang sangat baik bagi manusia. Gimana nih, kamu berani coba gak?