Liputan6.com
Indonesia memang selalu unik. Jika biasanya kertas-kertas tak terpakai dijual untuk didaur ulang, kali ini ada yang jauh berbeda.
Kalo kamu beli kacang rebus terus bungkusnya itu bekas skripsi udah banyak ya. Tapi kalo kertasnya hasil tes Swab PCR dan hasilnya positif Covid-19 gimana nih?
Udah pernah belum?
Baru-baru ini, sedang viral kertas bungkus gorengan yang berasal dari dokumen Test Swab PCR Covid-19 dengan hasil yang positif. Gak nunggu lama, curhatan dari sang pembeli yang mendapatkan gorengan gratis hasil tes Swab itu pun langsung ramai dibincangkan.
Penasaran seperti apa kisah wanita malang yang berhasil negative lapar setelah makan gorengan ini?
Dilansir dari akun Twitter @jawafess, terlihat dengan jelas bahwa dalam dokumen tersebut pasien dinyatakan positif Covid-19 setelah menjalani tes Swab PCR.
Diketahui bahwa kejadian tersebut terjadi di salah satu kawasan rumah sakit di Kota Depok, Jawa Barat.
" Beli gorengan di bungkus, depan RS. Bungkusannya seperti ini. Mana udah gorengan terakhir baru sadar," tulisan dalam postingan tersebut.
Negatif kenyang positif covid lur pic.twitter.com/YWyvVLRfL1
Postingan viral ini pun mendapatkan beragam respon dari warganet. Banyak pula yang menyayangkan tentang data pasien yang tidak tersimpan dengan baik sehingga menjadi bungkus gorengan.
" Kehabisan kertas ujian itu, makanya pake kertas hasil swab." tulis akun @SigitTp
" sembrono bgt pihak lab nya ini, identitas pasien bisabisanya masi terpampang nyata," balas akun @vinnyapriliyana.
" Yang makan auto positif ga tuh?" timpal akun @nona55.
" Kalo aku yang beli mah auto panik, kalo ketular gimana coba?" tulis akun @Dindasetyadewi.
Di Indonesia, umunya kertas bekas banyak digunakan sebagai pembungkus bawang atau cabai. Namun nggak sedikit juga yang membungkus makanan matang seperti kacang dan gorengan dengan kertas bekas.
Alih-alih menyerap minyak, penggunaan kertas bekas bisa menjadi media penyalur bakteri lho. Gimana nih menurut kamu?
Jangan lupa komentar di bawah ya!